Anies: Pulang ke Indonesia dan Berkontribusi Untuk Indonesia Hal yang Berbeda

Berangkat dengan uang pajak rakyat, harus mengembalikan itu dalam bentuk kontribusi untuk Indonesia di manapun mereka bekerja.

Anies: Pulang ke Indonesia dan Berkontribusi Untuk Indonesia Hal yang Berbeda
Ist - Anies Rasyid Baswedan (wikipedia)

Anies Rasyid Baswedan, capres nomor urut 1, berbicara di depan masyarakat tentang orang Indonesia yang mendapat beasiswa ke luar negeri tapi tak ingin kembali ke negaranya lagi. Meskipun dianggap oleh sebagian orang tidak berkontribusi untuk Indonesia, Anies mengatakan bahwa mereka tetap bisa memberikan kontribusi untuk Indonesia, dengan bantuan jaringan mereka yang luas dan juga pengetahuan praktis saat di luar negeri.

“Saya berpandangan jangan buru-buru pulang. Supaya nanti ketika pulang ke Indonesia mereka bawa bukan hanya ijazah. Tapi bawa jaringan, bawa pengetahuan praktis, yang itu semua akan membuat kita maju lebih cepat lagi di masa yang akan datang,” ujarnya pada acara Re.solusi Indonesia yang digelar di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (5/1) malam.

Ia menilai ketika seseorang memperoleh beasiswa, sebenarnya terdapat kesepakatan informal yang terbentuk antara orang tersebut dan pemerintah. Jika pemerintah membiayai biaya kuliah hingga gelar Master atau doktor, dengan tujuan ingin menghapuskan masalah kurangnya ahli di suatu bidang, maka seharusnyalah keahlian perolehan tersebut diharapkan dapat ditingkatkan dalam pengembangan bidang tertentu di Indonesia. 

Namun, Anies menegaskan bahwa "kontribusi untuk Indonesia" tidak hanya sebatas pada kepulangan mereka ke Indonesia tetapi juga bisa sedari mereka tetap berada di luar negeri dengan tetap memberikan kontribusi yang berdampak positif.

“Orang Indonesia dapat diandalkan sebagai duta Indonesia di berbagai tempat, yang mendukung kemajuan Indonesia,” imbuhnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyebutkan, seseorang berkontribusi tidak hanya berarti dalam bentuk fisik, tetapi juga dalam bentuk ide dan pemikiran. Mereka yang bekerja di badan-badan internasional atau perusahaan internasional bisa menempatkan Indonesia dalam posisi yang baik di mata dunia. Terlebih lagi, Anies Rasyid mengingatkan bahwa komitmen harus terus diperhatikan dan bagian dari kesepakatan ketika memperoleh beasiswa adalah berkontribusi untuk Indonesia dimanapun orang tersebut bekerja.

Sederhananya, ketika beasiswa digunakan dengan bijak, dapat memberikan banyak manfaat bagi Indonesia, tidak hanya dalam bentuk kontribusi fisik tetapi juga dalam ide dan pemikiran. Beasiswa harus diberikan secara bijak dan teratur sehingga tidak hanya bertujuan untuk "memperoleh gelar", tetapi juga untuk melahirkan kreativitas baru dalam pengembangan cipta, rasa dan karsa bagi Indonesia.

Ikuti Nusapaper.com di Google News untuk mendapatkan berita terbaru.