Baduta Asuh Stunting Alami Kenaikan Perkembangan Positif
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah tangani stunting dengan program orang tua asuh.

Pangkalan Bun – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah memiliki concern terhadap penanganan stunting. Salah satunya diwujudkan dengan program orang tua asuh.
Untuk diketahui, program inovasi orang tua asuh launching pada tanggal 24 Juli 2023 oleh Bappedalitbang Provinsi Kalimatan Tengah dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Bappedalitbang Provinsi Kalimatan Tengah, yang menjadi orang tua asuh pada Posyandu Indria Sari.
Kepala Bappedalitbang Kalteng Leonard S. Ampung memantau langsung penanganan bayi di bawah dua tahun (Baduta) Asuh Stunting dalam visitasi anak program orang tua asuh Bappedalitbang Kalteng, dengan pemberian makanan tambahan tahap II di Posyandu Indria Sari, Desa Kebun Agung, Kecamatan Pangkalan Banteng, Kabupaten Kotawaringin Barat.
"Program orang tua asuh merupakan kesungguhan dan konsistensi komitmen Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dalam melindungi masyarakat dari resiko gagal tumbuh kembang pada anak secara sinergi, terpadu, tepat sasaran dan berkelanjutan," ujarnya saat dikonfirmasi.
Leonard mengungkapkan terdapat bayi dibawah dua tahun (Baduta) Asuh Stunting pada Posyandu Indria Sari, dan terdapat lima orang anak stunting/beresiko stunting, yang terdiri dari 3 laki-laki dan 2 perempuan. Dimana masing-masing anak didampingi kader/pendamping dari Posyandu Indria Sari.
Ditambahkan Leonard, dari pantauan dua kali visitasi ditemukan bahwa perkembangan Baduta Asuh Stunting rata- rata mengalami kenaikan perkembangan yang baik walaupun tidak terlalu banyak, dan sampai pada tanggal 5 September 2023 Tim dari Puskesmas Semanggang melaporkan bahwa 1 orang anak laki-laki sudah dinyatakan tidak stunting lagi. Kemudian, dilaporkan bahwa ada satu orang anak lainnya yang beresiko stunting sedang dalam tahap identifikasi.
“Mudah-mudahan angka stunting di Desa Kebun Agung pada khususnya, dan di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah pada umumnya, akan terus menurun seperti tren yang terjadi saat ini. Kita terus bahu membahu bersama stakeholder terkait untuk membebaskan Kalimantan Tengah dari stunting,” tegasnya.
Program ini bertujuan untuk pencegahan stunting bagi anak dibawah 2 tahun (6-18 bulan), serta berkoordinasi dengan Puskesmas Semanggang yang melaksanakan kegiatan posyandu, untuk melakukan pengukuran berat badan, lingkar kepala, tinggi badan, pemberian vitamin dan vaksinasi.
Adapun kegiatan visitasi tahap II ini merupakan lanjutan dari monitoring dan visitasi oleh Tim DWP Bappedalitbang Kalteng dan perwakilan Bidang Sosial Budaya Dan Pemerintahan Bappedalitbang Kalteng pada tanggal 15 Agustus 2023 yang lalu. Sejak awal Baduta Asuh Stunting ditangani selama kurang lebih 15 (lima belas) hari sejak awal baduta asuh stunting tidak mendapati masalah yang berarti, selama ini hanya masalah dengan menu makanan telah diantisipasi oleh ahli gizi puskesmas agar makanan yang diberikan kepada Baduta Asuh Stunting sesuai dengan keinginan anak dan tetap bergizi.