Nusapaper.com, Palangka Raya – Berdasarkan data BPS RI di Kalteng terjadi penurunan harga pangan di Kabupaten Sukamara sebesar -2,26% dan Kabupaten Seruyan sebesar -2,20%, sedangkan di Kabupaten Barito Timur terjadi kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH) sebesar 2,75% pada daging sapi, beras, daging ayam ras.
Hal ini disampaikan oleh Staf Ahli (Sahli) Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Yuas Elko yang mengatakan harga pangan di Kalteng relatif terkendali. Dalam hal ini Ia menyebutkan bahwa pemerintah daerah akan menjaga stabilitas pangan dan berupaya menurunkan angka inflasi di Kalteng.
“Di Kalteng harga relatif terkendali, kita akan terus menjaga stabilitas harga pangan, Pemerintah Daerah akan mempertahankan dan berupaya menurunkan angka inflasi di Kalteng” ucapnya, Rabu (19/7).
Sementara pada Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2023 bersama Menteri Dalam Negeri RI secara virtual di Aula Jayang Tingang (AJT) Kantor Gubernur Kalteng, beberapa waktu lalu Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengungkapkan bahwa Rapat Koordinasi (Rakor) mingguan dalam rangka Pengendalian Inflasi ini, sesuai dengan perintah Presiden RI sejak bulan September 2022, ketika inflasi berada diangka 5,9%.
“Pada tahun 2022 yang lalu Inflasi di Indonesia berada di angka 5,9%, dan turun menjadi 3,5%, namun jangan terlena karena target dari bapak Presiden adalah 3%. Berkat kerjasama kita semua, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik saat ini inflasi di Indonesia sudah terkendali di angka 3,5% untuk bulan Juni 2023 berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik” imbuhnya.
Ia juga mengingatkan masih perlu perlu kerja keras semua pihak untuk menurunkan 0,5%, hal ini tidak gampang karena melibatkan semua wilayah sebesar Indonesia.
Menurut Direktur Statistik Harga BPS RI Windhiarso Putranto dalam paparannya menyebut, pada komponen harga bergejolak mengalami inflasi sebesar 0,44% pada Juni 2023 dengan andil sebesar 0,07% terhadap inflasi umum.
“Beberapa komoditas yang dominan memberikan andil inflasi diantaranya daging ayam ras, telur ayam ras dan bawang putih” sebutnya.
Dari minggu kedua bulan Juni hingga minggu kedua bulan Juli, empat komoditas tertinggi yang selalu mengalami inflasi yang dipantau oleh SP2KP Kementerian Perdagangan adalah daging ayam ras, cabe merah, telur ayam ras, dan cabe rawit masuk dalam komoditas yang harganya naik di kota-kota yang dipantau.
“Selain itu bawang merah, bawang putih, beras dan daging sapi juga ada di dalam lima besar komoditas yang selalu naik setiap minggunya, hal ini berpotensi menjadi penyumbang inflasi di bulan Juli ini," kata Windhiarso.
“Namun demikian, disamping ada kota-kota yang mengalami kenaikan harga untuk komoditas tersebut, tetapi ada juga kota-kota yang mengalami penurunan harga untuk komoditas yang sama,” pungkasnya.