Bupati Barito Utara Bersama Jajaran Tanam Cabai Besar dan Rawit di Desa Bayas

Sebanyak 5.000 bibit cabai besar dan 1.500 bibit cabai rawit ditanam di lahan seluas kurang dari 1 hektar.

Bupati Barito Utara Bersama Jajaran Tanam Cabai Besar dan Rawit di Desa Bayas
Tanam Cabe Besar dan Cabe Rawit bersama Kelompok Tani Rindu Alam Desa Bayas kecamatanTeweh Tengah, Kabupaten Barito Utara.

Muara Teweh — Pejabat Bupati Barito Utara, Drs. Muhlis, bersama jajaran Kepala Perangkat Daerah dan Forum Koordinasi Perangkat Daerah, melaksanakan kegiatan tanam cabai besar dan cabai rawit di Desa Bayas, Kecamatan Teweh Tengah, Rabu (19/6).

Kegiatan ini melibatkan Kelompok Tani Rindu Alam dan bertujuan untuk meningkatkan produksi cabai di daerah tersebut.

Sebanyak 5.000 bibit cabai besar dan 1.500 bibit cabai rawit ditanam di lahan seluas kurang dari 1 hektar. Potensi produksi dari tanaman ini diperkirakan mencapai 10 ton per hektar untuk cabai besar dan 5 hingga 7 ton per hektar untuk cabai rawit.

Dalam sambutannya, Drs. Muhlis menekankan pentingnya sektor pertanian, khususnya hortikultura, dalam pengembangan ekonomi Barito Utara. Ia menggarisbawahi bahwa komoditas hortikultura, termasuk cabai, berperan penting dalam pembentukan Indeks Perkembangan Harga (IPH) dan pengendalian inflasi. 

"Saya berharap seluruh instansi terkait dan insan pertanian dapat berperan aktif dalam mendukung program pembangunan pertanian untuk mencapai swasembada pangan dan mengendalikan inflasi," ujar Muhlis.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Barito Utara, Ir. Sugeng, MP, dalam laporannya menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan upaya untuk meningkatkan produksi cabai di daerah. Berdasarkan data dari Susenas 2023, konsumsi cabai rawit per orang di Barito Utara adalah 0,04 kg per minggu atau 2,08 kg per tahun, sehingga kebutuhan total mencapai 334,05 ton. 

"Namun, produksi cabai rawit saat ini hanya mencapai 90,402 ton, meninggalkan defisit sebesar 243,603 ton per tahun," ungkapnya.

Untuk mengatasi kekurangan ini, Sugeng mengungkapkan bahwa Dinas Pertanian akan meningkatkan program sarana dan prasarana fisik pada tahun anggaran 2024, termasuk pembangunan jalan usaha tani, irigasi tanah air dangkal, embung penampung air, serta pengadaan alat dan mesin pertanian, benih hortikultura, dan pupuk non-subsidi. 

Kegiatan ini diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan cabai lokal dan mendukung pertumbuhan ekonomi di pedesaan.

Ikuti Nusapaper.com di Google News untuk mendapatkan berita terbaru.