Cyril Ramaphosa Dilantik Sebagai Presiden Afrika Selatan untuk Masa Jabatan Kedua

Ramaphosa, yang berusia 71 tahun dan merupakan pemimpin dari Kongres Nasional Afrika (ANC), dipilih kembali sebagai presiden.

Cyril Ramaphosa Dilantik Sebagai Presiden Afrika Selatan untuk Masa Jabatan Kedua
Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa. (ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/Fikri Yusuf/wsj)

Pretoria, Afrika Selatan - Cyril Ramaphosa resmi dilantik sebagai Presiden Afrika Selatan dalam sebuah upacara megah di Union Buildings, kantor resmi presiden, Rabu (19/6).

Dalam upacara yang dihadiri oleh ratusan undangan, termasuk kepala negara dan kepala pemerintahan dari negara-negara sahabat, Ramaphosa membacakan sumpah kepresidenannya di hadapan Ketua Mahkamah Agung Afrika Selatan, Raymond Zondo.

"Saya, Matamela Cyril Ramaphosa, bersumpah akan selalu setia kepada Republik Afrika Selatan," demikian bunyi sumpah yang diucapkannya.

Setelah membacakan sumpah, Ramaphosa menandatangani sertifikat pelantikan yang diserahkan oleh Zondo. Dengan ini, ia secara resmi dilantik sebagai presiden untuk masa jabatan keduanya. Hadirin yang memenuhi Union Buildings bersorak-sorai menyambut Ramaphosa yang kembali memimpin negara ini.

Sebelum pelantikan, para pemuka agama dari berbagai denominasi berdoa untuk kesuksesan presiden dan pemerintahan persatuan nasional yang akan mengemban tugasnya.

Ramaphosa, yang berusia 71 tahun dan merupakan pemimpin dari Kongres Nasional Afrika (ANC), dipilih kembali sebagai presiden setelah memperoleh 283 suara dari Majelis Nasional pada sidang pertama setelah pemilu. Ia berhasil mengungguli Julius Malema dari partai Pejuang Kebebasan Ekonomi (EFF), yang hanya mendapatkan 44 suara.

ANC, partai yang pernah dipimpin oleh Nelson Mandela, telah mendominasi politik Afrika Selatan selama tiga dasawarsa terakhir, meskipun dalam pemilu terakhir pada 29 Mei, mereka kehilangan mayoritas mutlak. Meskipun demikian, ANC tetap menjadi partai terbesar dengan 159 kursi, namun ini tidak cukup untuk memerintah tanpa dukungan partai lain.

Untuk memastikan stabilitas pemerintahan, ANC berhasil mencapai kesepakatan koalisi dengan beberapa partai, termasuk Aliansi Demokratik, Aliansi Patriotik, Front Kebebasan Inkatha, serta beberapa partai kecil lainnya di parlemen.

Dengan pelantikan ini, Cyril Ramaphosa kembali bertugas untuk memimpin Afrika Selatan dalam menghadapi tantangan dan membangun masa depan yang lebih baik bagi seluruh rakyatnya.

Ikuti Nusapaper.com di Google News untuk mendapatkan berita terbaru.