Desa Kahuripan Permai Percontohan Swasembada Pangan
Pj Bupati Kapuas, Erlin Hardi memberikan apresiasi atas keberhasilan desa ini yang berhasil memanen buah melon sebanyak 4 ton.

Kuala Kapuas - Desa Kahuripan Permai (B-4 Dadahup, Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas) menjadi sorotan setelah berhasil mengelola lahan dalam areal desa setempat dengan menanam buah melon.
Pj Bupati Kapuas, Erlin Hardi memberikan apresiasi atas keberhasilan desa ini yang berhasil memanen buah melon sebanyak 4 ton.
"Keberhasilan Desa Kahuripan Permai ini diharapkan dapat menjadi contoh dan motivasi bagi desa-desa lain yang ada dalam Kota Air tercinta Kabupaten Kapuas dalam meningkatkan perekonomian warga desa," ujar Erlin Hadi, Jumat (15/12).
Erlin menambahkan dalam upaya mendukung Swasemsebada pangan yang dicanangkan oleh Pemerintah Pusat, Ia meminta kepada jajaran instansi terkait untuk selalu mendukung dan memperhatikan desa-desa yang memerlukan bantuan dalam semua lini.
Selain itu, selama ini desa-desa memang perlu adanya bimbingan dan dukungan dari pemerintah setempat. Apabila hal ini dapat terpenuhi, tidak menutup kemungkinan desa-desa dalam wilayah Kabupaten Kapuas akan lebih maju dan sejahtera.
"Keberhasilan Desa Kahuripan Permai merupakan bukti bahwa potensi-potensi dalam wilayah desa masing-masing sangat potensial dalam meningkatkan ekonomi masyarakat setempat," imbuhnya.
Ia mengingatkan bahwa inj menjadi tugas bersama antara pemerintah dan masyarakat untuk memajukan desa-desa di tengah tantangan yang ada. Dengan memanfaatkan potensi dan kolaborasi yang tepat, masyarakat desa dapat mengembangkan sektor usaha yang bisa meningkatkan taraf hidup dan juga kehidupan ekonomi warga desa.
"Semoga keberhasilan Desa Kahuripan Permai dapat menjadi awal kemajuan dan motivasi bagi desa-desa lainnya untuk terus berinovasi dalam membangun daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," harapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Kahuripan Permai, Kusnadi, mengungkapkan bahwa dirinya awalnya hanya mencoba memulai menanam buah melon tersebut dengan memanfaatkan lahan milik desa dan berkolaborasi dengan warga setempat.
“Alhamudilah dari mulai cocok tanam kurang lebih 60 hari atau tepatnya kurun dua bulan, kami bisa panen 4 ton. Oleh karena itu saya pribadi dan atas nama pemerintah desa setempat, selalu membula diri bagi para pelaku usaha yang ingin memnanamkan modalnya di desa kami. Begitu juga dengan warga masyarakat setempat selalu siap sedia jika ada pihak ketiga ingin berinvestasi dalam desa kami,” jelas Kusnadi.