Gubernur Tinjau Renovasi Bundaran Besar di Palangka Raya
Gubernur dan jajarannya meninjau langsung progress renovasi bundaran besar.
Palangka Raya - Gubernur Kalimantan Tengah H. Sugianto Sabran bersama Wakil Gubernur H. Edy Pratowo dan Sekretaris Daerah H. Nuryakin meninjau lokasi pembangunan Bundaran Besar di Kota Palangka Raya, Senin (28/8).
Pembangunan dan renovasi Bundaran Besar ini merupakan inisiasi dari Gubernur. Tidak hanya itu Pemprov Kalteng juga membangun dan merenovasi bangunan-bangunan monumental dan bersejarah. Diantaranya renovasi Bundaran Besar Palangka Raya, Bundaran Mahir Mahar dan pengembangan Jembatan Kahayan yang dilengkapi dengan pembangunan Water Front City.
Bangunan-bangunan landmark ikonik ini ditargetkan selesai dan diresmikan akhir tahun 2023. Salah satu alasan pembangunan bangunan ikonik di Kota Palangka Raya karena Kalteng merupakan provinsi yang beririsan dengan Ibu Kota Negara Nusantara.
"Membangun ikon di Kota Palangka Raya sebagai Ibu Kota Provinsi kalimantan Tengah adalah penting, karena Palangka Raya gerbang dan wajah dari provinsi Kalimantan Tengah, untuk itu bangunan-bangunan tersebut menjadi landmark di Ibu Kota Provinsi," ujar gubernur.
Gubernur menambahkan bangunan-bangunan ikonik dan bersejarah yang ada saat ini belum mampu menjadi daya tarik dan daya pikat karena hanya sekadar bangunan tanpa disertai sentuhan-sentuhan artistik yang modern, sehingga hanya sebagai bangunan statis yang tidak memiliki dampak kepada sektor lain, seperti pariwisata dan ekonomi kreatif.
Bundaran besar berdasarkan sejarahnya merupakan satu kesatuan dari tugu peletakan batu pertama Kota Palangka Raya. Letak bundaran besar itu berada pada sumbu atau jantung ibukota Provinsi Kalimantan Tengah, yaitu Palangka Raya.
Bundaran Besar memiliki luas tapak sekitar 1,75 Hektar, dengan kondisi tapak berada di tengah kota dan menjadi pusat pertemuan persimpangan dari enam jalan.