Hujan Mulai Turun, Bukan Pertanda Memasuki Musim Hujan 

Hujan yang terjadi merupakan akibat belokan angin sirkulasi siklonik yang kerap memicu turunnya hujan.

Hujan Mulai Turun, Bukan Pertanda Memasuki Musim Hujan 
Ilustrasi: Penyiraman lahan terbakar dengan menggunakan water bombing

Palangka Raya -  Dalam beberapa hari terakhir, Kota Palangka Raya diguyur hujan namun hal ini tidak berarti bahwa Bulan September ini sudah memasuki musim hujan. Menurut prediksi BMKG sendiri saat ini wilayah Kota Cantik masih dalam musim kemarau.

Prakirawan Stasiun Meteorologi Tjilik Riwut Palangka Raya, Alfandi menyebutkan hujan yang terjadi merupakan akibat belokan angin sirkulasi siklonik yang kerap memicu turunnya hujan. Lebih lanjut disampaikannya belokan angin ini yang mengakibatkan terbentuknya  potensi awan hujan di Kalimantan Tengah sehingga terjadi hujan secara tiba-tiba.

"Belokan angin atau konvergensi siklonik ini terjadi pertama kali di Kalimantan Barat hingga merambah ke Kalimantan Tengah,” ucapnya, Jumat (22/9).

Sebelumnya, Plt. Kepala BPBD Kota Palangka Raya, Emi Abriyani, menambahkan bahwa hujan yang beberapa hari ini terjadi tidak boleh sampai membuat lengah akan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Emi mengingatkan bahwa berdasarkan prakiraan BMKG bahwa kemarau tahun ini sampai bulan Oktober dan masih dalam pengaruh El Nino sehingga menyebabkan kemarau berkepanjangan.

"Hujan adalah berkah. Untuk itu masyarakayat diminta tetap mewaspadai terjadinya Karhutla,” ujarnya. Untuk itu masyarakat di wilayah Kota Palangka Raya diingatkan agar tidak membakar lahan secara sembarangan.

Ikuti Nusapaper.com di Google News untuk mendapatkan berita terbaru.