Humas Polda Kalteng: Video Serbuk Kopi Berbahaya Hoaks

Cak Sam menegaskan bahwa klaim tersebut adalah hoaks dan tidak benar.

Humas Polda Kalteng: Video Serbuk Kopi Berbahaya Hoaks
Ilustrasi kabar burung kopi sachet dengan bahan berbahaya

Palangka Raya - Kopi instan merupakan salah satu minuman populer di Indonesia yang mudah diakses dan dikonsumsi. Namun, belakangan ini, isu tentang kopi instan Indonesia yang diduga mengandung bahan berbahaya dan bertujuan untuk mengurangi jumlah penduduk menjadi sorotan di masyarakat. 

Video berdurasi satu menit dua detik menunjukkan dua piring berisi serbuk kopi instan dengan butiran merah muda, sambil mengajak untuk tidak mengonsumsi kopi saset Indonesia karena diduga mengandung obat berbahaya.

Kabar burung ini kemudian dibantah oleh Kabid Humas Polda Kalteng, Kombes Pol Erlan Munaji, melalui Ketua Tim Virtual Police Bidhumas Polda Kalteng, Ipda H Shamsuddin. Pria yang biasa disapa Cak Sam ini menegaskan bahwa klaim tersebut adalah hoaks dan tidak benar. Faktanya, kopi saset di Indonesia telah melalui proses racikan yang sangat teliti dan melalui beberapa tahapan mulai dari proses sortir, penelitian, hingga proses pengepakan dengan tingkat ketelitian yang tinggi.

“Kami harus memahami betapa pentingnya memeriksa kebenaran suatu informasi sebelum menyebarkannya ke masyarakat. Sebagai konsumen yang cerdas, kita harus memahami cara mengenali hoaks dan menyaring informasi yang tidak jelas kebenarannya,” ujar Cak Sam, Kamis (4/1).

Ia juga mengimbau masyarakat untuk menghindar menyebarkan informasi tanpa memastikan kebenarannya terlebih dahulu. Masyarakat harus menggunakan media sosial secara bijak dan bertanggung jawab dengan cara mengecek kredibilitas sumber informasi yang didapat, serta membagikan informasi hanya jika yakin bahwa informasi tersebut benar dan bermanfaat bagi orang lain.

“Kita harus lebih cermat dalam menggunakan media sosial, memilah dan mengecek berita, dan berupaya untuk tidak menjadi agen pembawa hoaks yang dapat merusak dan merugikan masyarakat. Kita harus membangun budaya menyebarkan informasi yang benar dan membantu dalam mewujudkan masyarakat yang cerdas,” pungkasnya.

Ikuti Nusapaper.com di Google News untuk mendapatkan berita terbaru.