Indosat Catat Laba Bersih Rp2,7 Triliun
Vikram Sinha, Presiden Director dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison yang menyebutkan bahwa kemajuan ini menunjukkan kemampuan IOH untuk mengkonversi pendapatan menjadi keuntungan secara efisien.

Palangka Raya - Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) mencatat kinerja keuangan dan operasional yang solid pada paruh pertama tahun 2024 (1H2024). IOH berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan total sebesar 13,4% YoY menjadi Rp27.976,3 miliar, dan EBITDA naik sebesar 17,8% YoY menjadi Rp13.412,2 miliar, dengan margin EBITDA mencapai 47,9% pada 1H2024.
Hal ini disampaikan oleh Vikram Sinha, Presiden Director dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison yang menyebutkan bahwa kemajuan ini menunjukkan kemampuan IOH untuk mengkonversi pendapatan menjadi keuntungan secara efisien.
Tidak hanya itu, IOH juga berhasil menambah basis pelanggannya sebesar 900 ribu pelanggan baru, mencapai 100,9 juta pelanggan pada akhir 1H2024, dengan peningkatan lalu lintas data yang mencapai 7.965 Petabyte (PB) atau tumbuh sebesar 13,4% YoY.
"IOH juga meningkatkan rata-rata pendapatan per pengguna (ARPU) sebesar 10,5% YoY untuk pelanggan seluler, menjadi sekitar Rp37.900," paparnya pada kegiatan media update yang diadakan secara daring, Selasa (30/7).
Vikram menambahkan upaya IOH dalam investasi strategis semakin terlihat dengan penambahan 22.000 Base Transceiver Station (BTS) 4G dan penyebaran 103 BTS 5G pada 1H2024, yang menunjukan komitmen IOH untuk memajukan infrastruktur jaringan. IOH terus meningkatkan jaringan dengan tujuan untuk memastikan konektivitas yang lancar dan memberikan pengalaman yang mengesankan bagi pelanggan di seluruh Indonesia.
"Selain itu, IOH juga menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan teknologi global seperti Mastercard dan Google Cloud," imbuhnya.
Perusahaan telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Mastercard untuk mendirikan Pusat Keunggulan Keamanan Siber Indosat-Mastercard, serta melanjutkan kemitraan strategis jangka panjang dengan Google Cloud untuk mempercepat transformasi IOH menjadi AI Native TechCo.
Dalam hal peringkat, PEFINDO mengafirmasi peringkat idAAA untuk ISAT (saham IOH) dengan prospek stabil untuk peringkat perusahaan. Di lain pihak, Fitch Ratings memberikan prospek positif untuk IOH. Hal ini menunjukkan kondisi keuangan perusahaan yang solid dan prospek pertumbuhan yang luar biasa. IOH juga masuk dalam Indeks LQ45 sebagai salah satu indeks paling likuid di Bursa Efek Indonesia (IDX).
"IOH akan terus berkomitmen untuk inovasi dan investasi dalam teknologi, serta mendorong pertumbuhan berkelanjutan dan pemerataan akses dan inklusi digital di seluruh Indonesia," pungkasnya.