Jokowi: Tidak Ada Daerah Otonomi Baru di Kalteng

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan tidak ada Daerah Otonomi Baru (DOB) di seluruh Indonesia termasuk juga di Kalimantan Tengah (Kalteng).

Jokowi: Tidak Ada Daerah Otonomi Baru di Kalteng
Presiden Joko Widodo saat meresmikan pembangunan, rehabilitasi dan renovasi sarana dan prasarana pendidikan di Kalimantan Tengah.

Palangka Raya - Indonesia telah mengalami pemekaran wilayah sejak awal otonomi daerah diterapkan pada tahun 1999. Namun, Presiden Joko Widodo atau Jokowi baru saja menegaskan bahwa tidak akan ada Daerah Otonomi Baru (DOB) di seluruh Indonesia, termasuk di Kalimantan Tengah (Kalteng).

Hal tersebut diungkapkan olehnya setelah meresmikan Gedung Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya di Jalan G. Obos Palangka Raya, Kamis (27/6).

"DOB tidak ada DOB, Tidak ada DOB di seluruh tanah air Indonesia," ucap Presiden Jokowi.

Meskipun sudah lebih dari 300 wilayah baik kabupaten, kota, maupun provinsi mengajukan pemekaran, tetapi Presiden Jokowi tetap menegaskan tidak akan ada daerah pemekaran baru. Mengingat beberapa wilayah di Kalteng, seperti Kotawaringin Raya dan Barito Raya juga mengajukan beberapa daerah pemekaran atau daerah otonom baru.

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak wilayah di Indonesia yang menginginkan untuk menjadi daerah otonomi baru. Wilayah-wilayah tersebut biasanya mengajukan pemekaran atau sekadar pemisahan diri menjadi daerah otonomi baru. Namun, Presiden Jokowi menilai bahwa Pemerintah pusat sudah melakukan banyak program pembangunan di seluruh wilayah Indonesia termasuk Kalteng, sehingga tidak perlu adanya pemekaran wilayah baru.

Presiden Jokowi menekankan bahwa lebih baik fokus mengoptimalkan daerah-daerah yang telah ada, serta meningkatkan kualitas infrastruktur dan pemerataan pembangunan. Pemekaran wilayah baru dianggap bisa menghambat pembangunan daerah yang telah ada karena harus membagi anggaran yang tersedia. Selain itu, keberadaan DOB baru juga bisa membuat kebijakan keterkaitan antar wilayah sehingga membutuhkan banyak waktu dan uang untuk dilakukan.

Ikuti Nusapaper.com di Google News untuk mendapatkan berita terbaru.