Kalteng Tingkatkan Kualitas Kemitraan Perkebunan Kelapa Sawit untuk Kesejahteraan Masyarakat

Menurut Rizky, saat ini tercatat sebanyak 191 unit Perkebunan Kelapa Sawit (PBS) yang beroperasi di Kalteng dengan total luas mencapai 2,2 juta hektare. Dari jumlah tersebut, sebanyak 128 unit PBS telah memenuhi kewajiban FPKM (Fasilitas Pengolahan Kelapa Sawit) atau Plasma dengan luas sekitar 220,6 ribu hektare, atau setara dengan 24 persen dari total luas perkebunan sawit di Kalteng.

Kalteng Tingkatkan Kualitas Kemitraan Perkebunan Kelapa Sawit untuk Kesejahteraan Masyarakat
Kepala Dinas Perkebunan Prov. Kalteng Rizky R Badjuri saat menghadiri Forum Borneo ke-7 Tahun 2024

Palangka Raya - Dalam Forum Borneo ke-7 yang digelar baru-baru ini, Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran menyoroti pentingnya tata kelola industri kelapa sawit yang lebih baik demi memberikan dampak positif yang menyeluruh. Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalteng, Rizky R Badjuri, mengungkapkan perkembangan terkini sektor perkebunan kelapa sawit di provinsi tersebut.

Menurut Rizky, saat ini tercatat sebanyak 191 unit Perkebunan Kelapa Sawit (PBS) yang beroperasi di Kalteng dengan total luas mencapai 2,2 juta hektare. Dari jumlah tersebut, sebanyak 128 unit PBS telah memenuhi kewajiban FPKM (Fasilitas Pengolahan Kelapa Sawit) atau Plasma dengan luas sekitar 220,6 ribu hektare, atau setara dengan 24 persen dari total luas perkebunan sawit di Kalteng.

"Pengembangan kegiatan usaha produktif perkebunan seperti integrasi sawit dan peternakan sapi, ayam petelur, serta pola kemitraan lainnya telah menjadi solusi penting menghadapi keterbatasan lahan," ungkap Rizky saat ditemui awak media disela-sela acara.

Rizky juga menyampaikan apresiasinya terhadap komitmen PBS yang telah memenuhi kewajiban FPKM atau Plasma. Namun, ia juga menekankan pentingnya untuk terus meningkatkan kualitas kemitraan antara PBS dengan masyarakat sekitar guna mewujudkan kesejahteraan bersama.

Gubernur Sugianto Sabran pun turut berharap bahwa melalui forum strategis ini, akan tercapai peningkatan signifikan dalam tata kelola industri kelapa sawit di Kalteng. Hal ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat bagi pihak industri dan pemerintah, tetapi juga memberikan dampak positif yang lebih luas bagi masyarakat.

Acara Forum Borneo ke-7 sendiri dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk perwakilan dari industri perkebunan, akademisi, dan organisasi masyarakat sipil, yang turut aktif dalam diskusi untuk merumuskan langkah-langkah strategis ke depan dalam mengembangkan industri kelapa sawit yang berkelanjutan di Kalimantan Tengah.

Dengan komitmen yang kuat dari semua pihak terkait, Kalteng terus bergerak maju dalam menjaga harmoni antara pengembangan ekonomi dan pelestarian lingkungan, sejalan dengan visi untuk menciptakan daerah yang sejahtera dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat.

Ikuti Nusapaper.com di Google News untuk mendapatkan berita terbaru.