Kesejahteraan Masyarakat Pengaruhi Angka Stunting

Kesejahteraan Masyarakat Pengaruhi Angka Stunting
Ketua Komisi III DPRD Kalteng, Siti Nafsiah.

Palangka Raya - Stunting saat ini masih menjadi salah satu masalah kesehatan di Kalimantan Tengah. Pemerintah provinsi saat ini sendiri tengah focus dalam penanganan dan pencegahan stunting.

Ketua Komisi III DPRD Kalteng, Siti Nafsiah menyebut salah satu hal yang menyebabkan tingginya angka stunting di khususnya di Kalteng yakni masih rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat.

Oleh karena itu, dirinya mendorong agar pemda dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama ibu dan anak, sebagai salah satu upaya pengentasan masalah kekurangan gizi kronis atau stunting di Kalteng.

"Salah satu penyebab kurang gizi yaitu karena adanya faktor kemiskinan dalam keluarga. Di mana keluarga tidak mampu memenuhi kebutuhan pangan bergizi bagi anak yang sedang dalam masa emas pertumbuhan. Kami sangat berharap pemerintah bisa memberi perhatian atas hal itu," ujarnya, Sabtu (1/7).

Ia meminta agar pemprov maupun kabupaten dan kota bisa memaksimalkan tiap program yang sudah dicanangkan untuk mengatasi masalah stunting di wilayah Kalteng. Peran aktif dari setiap stakeholder mulai dari DP3APPKB, Dinkes hingga Dinsos juga diharapkan untuk membantu memaksimalkan penanganan stunting dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Dukungan yang diberikan, tentu tidak hanya sebatas penguatan ekonomi dan pemenuhan kebutuhan sandang pangan bagi keluarga kurang mampu yang ada diwilayahnya masing-masing. Tetapi juga pada bidang kesehatan yang juga termasuk dalam indikator kesejahteraan.

"Anak-anak merupakan generasi yang harus disiapkan dengan baik. Utamanya dari segi kesehatan agar mereka bisa bertumbuh dengan ideal, tidak mengalami gizi buruk apalagi sampai stunting. Perkembangan kesehatan anak-anak di desa tentunya harus bisa mendapat perhatian dan pengawasan dari pemda masing-masing," tutupnya.

Ikuti Nusapaper.com di Google News untuk mendapatkan berita terbaru.