Membangun Desa Melalui BUMDes
Saat ini, di Provinsi Kalimantan Tengah, baru sekitar 70 persen desa yang memiliki BUMDes, dan hanya 59 persen BUMDes yang aktif.
Palangka Raya - Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) harus mampu eksis karena bisa menjadi sarana untuk menyejahterakan masyarakat desa. Saat ini, di Provinsi Kalimantan Tengah, baru sekitar 70 persen desa yang memiliki BUMDes, dan hanya 59 persen BUMDes yang aktif.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas PMD Prov. Kalteng H. Aryawan yang menyebutkan kondisi ini menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Provinsi Kalteng khususnya Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD).
“Oleh karena itu, Dinas PMD mencoba mengembangkan inovasi baru dalam rangka mengaktifkan kembali BUMDes, salah satunya melalui Strategi Penguatan dan Pengembangan Badan Usaha Milik Desa atau SAPEDA,” ujar Aryawan, Jumat (24/11).
SAPEDA ini bertujuan untuk memperkuat dan mengembangkan unit-unit BUMDes, sehingga dapat berkembang dengan baik dan menjadi garda terdepan dalam memajukan dan memandirikan desa.
Sementara itu, Plt. Direktur Utama PT Bank Kalteng Marzuki menyampaikan bahwa PT Bank Kalteng siap memberikan bantuan terbaik kepada BUMDes yang ada di Kalimantan Tengah. Salah satu produk kredit mikro yang disediakan adalah Kredit UMKM Berkah.
“Dana bantuan disalurkan tanpa harus memikirkan agunan apa yang harus disediakan. Bahkan, bunga yang diberikan juga sangat kecil yakni 1,5 persen per tahun,” bebernya.
Lebih lanjut disampaikan Bank Kalteng ingin memastikan bahwa desa-desa tidak melewatkan kesempatan ini untuk mengembangkan BUMDes karena peran BUMDes yang maju dapat membantu desa menjadi semakin sejahtera.
Dengan adanya pengembangan BUMDes dan SAPEDA, diharapkan dapat mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat desa melalui pemberdayaan ekonomi berbasis desa. Oleh karena itu, pemerintah juga memberikan perhatian serius kepada BUMDes dan menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat untuk mendukung pemberdayaan BUMDes.
