Membersihkan Rupang Cerminan Pembersihan Diri Jelang Tahun Baru Imlek
Membersihkan rupang atau patung dewa-dewi adalah kegiatan yang diyakini sebagai simbol membersihkan kekotoran batin yang ada pada diri kita sendiri.
Palangka Raya - Setiap menjelang Tahun Baru Imlek, umat Budha di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, merayakan perayaan penting ini dengan berbagai cara. Salah satu kegiatan yang rutin dilakukan adalah membersihkan rupang atau patung Dewa-Dewi beserta lingkungan vihara. Seperti yang dilakukan oleh umat agama Budha di Vihara Avalokitesvara, dimana mereka melakukan kegiatan membersihkan rupang pada Minggu pagi, (28/1).
Disebutkan Ketua Majelis Budhayana Indonesia, Aphin, tradisi membersihkan rupang atau patung dewa-dewi adalah kegiatan yang diyakini sebagai simbol membersihkan kekotoran batin yang ada pada diri kita sendiri.
“Jadi ketika kita membersihkan rupang, kita juga sedang berintrospeksi diri tentang apa yang kita lakukan selama satu tahun ini. Jika kita melakukan hal-hal yang tidak baik, itu sama saja dengan kita membersihkan kekotoran batin kita,” ujar Aphin.
Kegiatan membersihkan rupang ini diawali dengan melantunkan doa. Doa sebagai permohonan izin memulai kegiatan dan memberikan penghormatan terhadap rupang yang akan dibersihkan. Setelah itu, patung dewa-dewi dibersihkan menggunakan air yang diberi beberapa macam bunga, biasanya sebanyak 7 macam bunga. Selama proses membersihkan rupang, umat juga menggunakan kesempatan ini untuk merenungi diri sendiri.
“Setelah selesai dibersihkan rupang-rupang ini, nanti akan dipasang kembali ke posisi semula dan akan diadakan puja bakti sebagai ucapan syukur atas kegiatan yang telah dilakukan. Ada 13 patung dewa-dewi yang dibersihkan pada kegiatan ini,” ungkapnya.
Perayaan Imlek sendiri tidak lengkap tanpa penampilan barongsai, namun Aphin menyebutkan penampilan barongsai kali ini akan berbeda dari tahun sebelumnya.
“Meskipun penampilan Barongsai tidak dilakukan seramai biasanya karena tahun politik, tapi perayaan Imlek Tahun Baru tetap akan dilaksanakan dengan penuh kesederhanaan dan kebersamaan,” imbuh Aphin.
Tema yang diambil pada perayaan tahun ini adalah kedamaian mengingat tahun ini merupakan tahun politik. Perayaan Imlek kali ini diharapkan dapat memberikan kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya.
Vihara tempat kegiatan ini dilakukan sendiri sudah berdiri sejak tahun 1993, dengan rupang tertua yang ada di wihara ini adalah rupang Dewi Kwan Im. Selain kegiatan membersihkan rupang, menjelang Imlek biasanya juga dipasang perlengkapan Imlek seperti lilin-lilin dan llampion sebagai pernak-pernik Imlek.