Meningkatkan Ketersediaan Sayuran dengan Teknologi Soilblock

Teknologi Soilblock merupakan teknologi yang menggunakan alat pembentuk tanah dengan cara pengepresan untuk membuat media semai yang kompak dan bebas sampah plastik.

Meningkatkan Ketersediaan Sayuran dengan Teknologi Soilblock
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah Sunarti.

Palangka Raya - Kebutuhan akan sayuran, terutama cabai dan bawang merah, di Kalimantan Tengah terus meningkat dari tahun ke tahun. Namun, ketersediaannya tidak selalu memadai dan menjadi salah satu penyebab inflasi di daerah tersebut. Oleh karena itu, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah mengembangkan Teknologi Soilblock untuk mengatasi masalah ketersediaan sayuran di daerah tersebut.

Teknologi Soilblock merupakan teknologi yang menggunakan alat pembentuk tanah dengan cara pengepresan untuk membuat media semai yang kompak dan bebas sampah plastik, sehingga dapat menumbuhkan bibit yang sehat dan mudah dipindah tanam. Teknologi ini bisa digunakan untuk perbanyakan bibit cabai, bawang merah, dan berbagai jenis tanaman sayur lainnya.

“Kelebihan Teknologi Soilblock adalah perbanyakan bibit dapat dilakukan dengan cepat dan dalam skala banyak, serta tidak menggunakan plastik sehingga tidak akan meninggalkan limbah plastik pada lahan pertanian. Selain itu, Teknologi Soilblock lebih murah dibandingkan dengan metode semai konvensional,” ujar Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah Sunarti, Minggu (19/11).

Lebih lanjut dijelaskan metode persemaian soilblock ini sejak tahun 2007 sudah dapat digunakan untuk berbagai jenis tanaman sayur seperti bawang merah, cabai, tomat, terong, bayam dan sayuran lainnya. Metode semai ini sangat cocok dikembangkan untuk petani hortikultura di wilayah Kalimantan Tengah dan diharapkan dapat membantu meningkatkan ketersediaan sayuran di daerah tersebut.

Tentunya, pengembangan Teknologi Soilblock tidak hanya digunakan dalam skala besar, namun juga dapat digunakan oleh masyarakat di tingkat individu untuk memproduksi bibit tanaman dengan mudah. 

“Dengan mengembangkan Teknologi Soilblock, diharapkan dapat membantu mengatasi masalah ketersediaan sayuran di Kalimantan Tengah dan dapat meningkatkan produksi tanaman sayur secara berkelanjutan,” pungkasnya.

Ikuti Nusapaper.com di Google News untuk mendapatkan berita terbaru.