Menjadi Pahlawan Keuangan Pada Era Digital

Salah satu cara untuk mencapainya adalah dengan melakukan edukasi keuangan, tepatnya mengenai waspada pinjaman online ilegal dan judi online di era digital.

Menjadi Pahlawan Keuangan Pada Era Digital
Maman Surahman, staf Edukasi dan Pelindungan Konsumen saat memaparkan materinya.

Palangka Raya - Indonesia Emas 2045. Misi besar yang ingin dicapai oleh bangsa Indonesia ini membutuhkan peranan setiap individu dalam mencapainya. Terutama mahasiswa, yang dijadikan sebagai agent of change dan future leaders, peran mereka sangatlah strategis dalam mencapai misi besar tersebut. 

Salah satu cara untuk mencapainya adalah dengan melakukan edukasi keuangan, tepatnya mengenai waspada pinjaman online ilegal dan judi online di era digital.

Baru-baru ini, OJK Kalteng bersama dengan IAIN Palangka Raya menyelenggarakan Kuliah Umum Edukasi Keuangan dengan tema tersebut. Acara ini dihadiri oleh 250 mahasiswa Fakultas Syariah, Dekan Fakultas Syariah IAIN Palangka Raya, Wakil Dekan 1, Ketua Jurusan, Ketua Prodi Hukum Ekonomi Syariah, Ketua Prodi Hukum Tata Negara, Ketua Prodi Keluarga Islam, para Dosen serta diawasi oleh staf Edukasi dan Pelindungan Konsumen dari OJK Provinsi Kalimantan Tengah.

Kuliah Umum Edukasi Keuangan ini dilaksanakan secara tatap muka di Aula Bundar Asmaul Husna IAIN Palangka Raya, dan sangatlah penting untuk membantu mahasiswa dan pemuda dalam mencapai sepuluh sasaran prioritas penerima program edukasi sebagaimana Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) 2021-2025.

Dalam kuliah tersebut, Maman Surahman, staf Edukasi dan Pelindungan Konsumen yang mewakili Kepala OJK Provinsi Kalimantan Tengah, menyampaikan pada mahasiswa untuk lebih waspada terhadap fenomena yang saat ini sedang marak, yaitu pinjaman online (pinjol) ilegal, investasi ilegal, dan judi online (judol) yang dapat diakses dengan sangat mudah melalui gadget.

“Selalu ingat 2L, yaitu legal dan logis. Cek terlebih dahulu legalitas dan izin entitas yang menawarkan produk serta layanan keuangan, serta pastikan bahwa keuntungan, imbal hasil atau bunga yang ditawarkan logis dan wajar,” ujar Maman saat memaparkan materinya. 

Diharapkan dengan adanya pemahaman tentang hal ini di kalangan mahasiswa, maka mereka dapat menyebarluaskan pemahaman tersebut ke seluruh masyarakat.

Selain itu, mahasiswa juga diharapkan dapat lebih bijak dalam melakukan pengelolaan keuangan. Ketika mengambil keputusan dalam hal finansial, jangan sampai mudah terjebak dalam fenomena YOLO (You Only Live Once), FOMO (Fear of Missing Out), dan FOPO (Fear of Others People Opinion) yang dapat berdampak pada gaya hidup mewah dengan cara berhutang. 

"Mahasiswa diharapkan dapat memahami konsep pengelolaan keuangan yang tepat, seperti mengatur anggaran, menabung, dan berinvestasi dengan bijak," tandasnya. 

Kuliah Umum Edukasi Keuangan ini memberikan banyak nilai penting bagi mahasiswa dan masyarakat. Diharapkan dengan adanya kegiatan seperti ini, para mahasiswa dapat memahami betapa pentingnya literasi keuangan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam hal pengelolaan keuangan. 

Ikuti Nusapaper.com di Google News untuk mendapatkan berita terbaru.