Menuju Kalteng Bebas Malaria 2030
Disebutkan Suyuti, untuk mencapai target tersebut, beberapa upaya telah dilakukan, salah satunya adalah memberikan kelambu berinsektisida di Kabupaten Kapuas dan Murung Raya

Palangka Raya - Saat ini, Kabupaten Kapuas dan Murung Raya masih menjadi dua kabupaten di Kalteng yang belum terbebas dari malaria. Meskipun demikian, Kepala Dinas Kesehatan Kalteng, Suyuti Syamsul optimis bahwa pada tahun 2030, tidak akan ada lagi penularan malaria di wilayah setempat. Bahkan, ia berharap Kalteng bisa terbebas dari malaria pada tahun 2027.
Disebutkan Suyuti, untuk mencapai target tersebut, beberapa upaya telah dilakukan, salah satunya adalah memberikan kelambu berinsektisida di Kabupaten Kapuas dan Murung Raya sebagai cara untuk mengurangi penularannya. Namun, tantangan terbesar terletak pada wilayah, kedua wilayah tersebut merupakan wilayah penambangan masyarakat.
"Tapi tantangan terbesar disana yaitu karena wilayah tersebut adalah wilayah penambangan masyarakat. Ini yang kendalinya luar biasa, sehingga dinas kesehatan tidak bisa masuk ke wilayah-wilayah ini. Karena kita bukan berurusan dengan kendali penambang," ungkap Suyuti, Kamis (23/11).
Suyuti Menambahkan Dinas kesehatan telah berusaha untuk masuk ke wilayah tersebut, namun terkendala karena wilayah tersebut bukanlah kendali mereka. Oleh karena itu, Dinkes melakukan berbagai upaya untuk mencegah penularan malaria diwilayah tersebut seperti pelatihan kader kesehatan serta mengajak pihak swasta untuk menggunakan dana CSR.
"Saya optimis di Danau Rawa kemungkinan besar bisa dicapai tapi yang menjadi tantangan terbesar ada di Tumbang Kunyi. Walaupun demikian, hal ini tidak membuat semangat para kader kesehatan dan pihak terkait untuk menyerah," imbuhnya.
Dalam mengatasi masalah malaria ini, semua pihak harus bekerja sama. Pemerintah, kader kesehatan, pihak swasta, dan masyarakat harus bergandengan tangan dalam upaya mencapai Kalteng bebas malaria di tahun-tahun mendatang.