Paskah: Penjual Bunga dan Lilin Raup Rejeki

Sari, salah satu pedagang bunga yang telah berjualan di lokasi ini selama bertahun-tahun, menyampaikan bahwa kebutuhan ziarah seperti bunga dan lilin cukup laris terjual.

Paskah: Penjual Bunga dan Lilin Raup Rejeki
Aktivitas jual beli masyarakat di area Perkuburan Kristen pal 2,5 Palangka Raya saat peringatan Hari Raya Paskah

Palangka Raya - Menyambut perayaan Paskah, area TPU Kristen Jalan Tjilik Riwut Km 2.5 Palangka Raya menjadi tujuan bagi banyak peziarah Kristen. TPU yang awalnya tenang dan sepi, menjadi penuh dengan kehadiran orang-orang yang ingin memberikan penghormatan kepada orang yang telah berpulang. Kemunculan para peziarah ini pun membawa berkah bagi para pedagang bunga dan lilin yang menjajakan dagangannya di sekitar area TPU.

Sari, salah satu pedagang bunga yang telah berjualan di lokasi ini selama bertahun-tahun, menyampaikan bahwa kebutuhan ziarah seperti bunga dan lilin cukup laris terjual. 

"Iya, untuk keperluan ziarah seperti bunga, lilin dan pernak-pernik cukup laris dibeli peziarah," ungkap Sari, Minggu (31/3).

Dijelaskan pula bahwa jenis bunga yang dijual sangat bervariasi, mulai dari bunga hidup hingga bunga hias. Demikian pula dengan media ziarah seperti lilin, tersedia dalam berbagai ukuran yang menyesuaikan dengan kebutuhan. Harga yang ditawarkan juga bervariasi, dimulai dari Rp20 ribu hingga Rp100 ribu untuk bunga, dan dari Rp5 ribu hingga Rp60 ribu untuk lilin.

Bagi para pedagang musiman di Palangka Raya, menjajakan dagangan mereka di sekitar TPU Kristen pada saat perayaan Paskah sudah menjadi rutinitas. Mereka mengandalkan momen-momen tersebut sebagai sumber penghasilan tambahan. 

Dan inilah yang terjadi ketika pelayat mulai datang: area TPU menjadi semarak, ramai, serba heboh dengan suasana yang kadang haru. Pedagang-pedagang mulai sibuk menawarkan dagangannya dan mempersilahkan para peziarah yang ingin membeli. 

Setiap tahunnya, kisah mengenai kemeriahannya TPU Kristen pada perayaan Paskah selalu menjadi sorotan. Bukan hanya karena kompleksitas moment yang tersisa, melainkan juga karena sebuah praktik jualan yang terus-menerus berlangsung di sana. 

Bagi para peziarah, ritus dan moment religius memiliki nilai yang tak terkira, sementara bagi para penjual bunga dan lilin, kemeriahan ini membawa berkah yang cukup lumayan. Bagaimanapun juga, kehadiran mereka memberikan warna tersendiri bagi TPU tersebut.

Ikuti Nusapaper.com di Google News untuk mendapatkan berita terbaru.