Pemilih Tertua: Pak Parin, Veteran Perang Kemerdekaan, Memilih di TPS Dekat Rumah
Usia tidak menghalangi semangat dan kenangan untuk Pak Parin, yang telah mencapai usia 106 tahun dengan penuh kebanggaan. Beliau dilahirkan di Tulung Agung, namun sejak kecil dibawa ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan oleh orang tuanya yang bekerja di perkebunan karet.

Palangka Raya- Usia tidak menghalangi semangat dan kenangan untuk Pak Parin, yang telah mencapai usia 106 tahun dengan penuh kebanggaan. Beliau dilahirkan di Tulung Agung, namun sejak kecil dibawa ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan oleh orang tuanya yang bekerja di perkebunan karet.
"Pada zaman perang kemerdekaan, saya ikut angkat senjata di Banjarmasin, pakai senapan dum-duman," kenang Pak Parin dengan semangat di matanya. Meskipun surat pengakuannya dari Legiun Veteran hilang, semangat patriotiknya tetap terjaga.
Setelah pensiun dari perusahaan karet pada tahun 1982, Pak Parin dan istrinya, Musrikah, pindah ke Palangka Raya bersama salah satu anaknya yang bekerja sebagai pekerja bangunan. Setelah beberapa tahun di Palangka Raya, mereka menetap di Kelurahan Tumbang Tahai, Kecamatan Bukit Batu, di mana mereka tinggal berdua setelah anak-anak mereka berkeluarga.
Meskipun usianya telah mencapai 106 tahun, Pak Parin masih terlihat sehat dan kuat. Beliau bahkan masih mampu mengendarai motor Honda Grand Impressa sendiri, meskipun beberapa bulan lalu mengalami kejadian lupa jalan pulang setelah terlalu jauh berkendara.
Kehadiran Pantarlih dari KPU membawa perhatian pada kondisi administratif Pak Parin. Meskipun memiliki Kartu Keluarga tercetak tahun 2016, KTP yang dimiliki masih belum elektronik, tercatat tahun 2013. Hal ini menjelaskan ketidakadaannya di DP4 Kemendagri, sebuah kekurangan administrasi yang mungkin terlewatkan oleh pihak berwenang setempat.
Wawan Wiraatmaja, Anggota KPU Provinsi Kalimantan Tengah, yang hadir pada saat pencoklitan, berjanji untuk membantu proses perekaman KTP-el untuk Pak Parin dan istrinya. "Kami akan menyediakan bantuan petugas atau membawa mereka langsung ke kecamatan atau kelurahan untuk memastikan keberadaan mereka di dalam data kependudukan nasional," ujar Wawan, Minggu (30/6).
Pada Pemilu tanggal 14 Februari 2024, Pak Parin dan istrinya telah aktif menggunakan hak pilihnya di TPS yang terletak dekat dengan rumah mereka di ujung Jl. Sidomulyo, RT 003, RW 002. Mereka selalu setia memilih Partai Golkar sejak era Orde Baru dan mengingatkan kembali pada kenangan mereka akan Presiden Soeharto.
Meskipun usianya telah mencapai lebih dari satu abad, semangat dan semangat hidup Pak Parin tetap menyala, memberikan inspirasi bagi generasi muda akan kecintaannya pada tanah air dan kemerdekaan.