Penerapan Digital Farming Membawa Manfaat Besar Bagi Petani di Kotim
Digital farming, atau pertanian digital, melibatkan integrasi teknologi dalam manajemen pertanian dan peternakan, termasuk pengelolaan air, irigasi, dan pemupukan menggunakan aplikasi teknologi.

Sampit - Wakil Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Irawati, mengapresiasi inisiatif Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) yang membantu petani daerah ini dalam menerapkan digital farming. Digital farming telah membawa kemudahan signifikan bagi petani dalam meningkatkan efisiensi waktu dan mengurangi risiko kerugian.
"Dengan kesempatan ini untuk mengaplikasikan digital farming, kami mengucapkan terima kasih atas nama pemerintah daerah. Hal ini memungkinkan petani untuk lebih efisien dalam mengelola lahan mereka," ungkap Irawati saat menghadiri panen perdana cabai di lahan Kelompok Tani Margo Mulyo, Jalan Jenderal Sudirman Km 12, Sampit, Jumat (17/5).
Acara tersebut juga dihadiri oleh Sahli Gubernur Kalteng bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Yuas Elko, serta Kepala Kantor Perwakilan BI Kalteng, Taufiq Saleh. Kelompok Tani Margo Mulyo dipilih sebagai proyek percontohan untuk menerapkan digital farming dalam budidaya cabai.
Digital farming, atau pertanian digital, melibatkan integrasi teknologi dalam manajemen pertanian dan peternakan, termasuk pengelolaan air, irigasi, dan pemupukan menggunakan aplikasi teknologi.
"Selain mempermudah petani dalam operasional sehari-hari, digital farming juga memungkinkan mereka untuk dapat melakukan kegiatan lain di luar pertanian," tambah Irawati.
Inovasi ini juga diharapkan dapat menarik minat generasi milenial untuk terlibat dalam sektor pertanian, yang sering dianggap kurang menarik. Digital farming menjadi solusi yang menunjukkan bahwa pertanian bukan hanya pekerjaan untuk masyarakat terbawah, tetapi juga dapat menjadi sumber penghasilan yang stabil dan meningkatkan kualitas hidup petani.
"Teknologi digital di pertanian adalah terobosan yang berpotensi besar untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan petani," tegas Irawati.
Dengan adanya dukungan dari pemerintah daerah dan lembaga seperti Bank Indonesia, diharapkan digital farming dapat terus dikembangkan dan diimplementasikan lebih luas untuk mendukung pertanian modern yang berkelanjutan di Kotim.