Pengembangan Kelistrikan Menarik Investasi di Kalteng

Palangka Raya - Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekobang) Sekretariat Daerah (Setda) Kalteng Sri Widanarni mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur kelistrikan di Kalimantan Tengah (Kalteng) sudah cukup baik. 

Kelistrikan terbangun dengan baik di Kalteng, dan sebagai hasilnya, Kalteng semakin menarik bagi para investor yang ingin membangun bisnis dan usahanya di wilayah itu.

Dalam hal ini, Sri Widanarni memaparkan bahwa kondisi kelistrikan Kalteng yang terkoneksi dengan sistem Kalsel-Kalteng-Kaltim, dapat pasok daya sebesar 1.846 MW, beban puncak 1.391 MW dengan surplus daya mampu 455 MW. Selain itu, dipastikan pula bahwa Rasio Desa Berlistrik (RD) dan Rasio Elektrifikasi (RE) akan terus meningkat, dimana pada bulan November 2023 RD diproyeksikan akan mencapai 74,35 persen dan RE 94,81 persen. 

"Ditargetkan juga pada tahun 2026, semua desa di Kalteng memiliki akses listrik 100 persen," ungkap Sri, Senin (5/2).

Sri Widanarni menegaskan bahwa penyediaan energi listrik yang berkecukupan, berkualitas, harga yang terjangkau, dan berkelanjutan harus menjadi tanggung jawab besar yang kita wujudkan bersama. Oleh karena itu, ia menjelaskan bahwa pihaknya melakukan koordinasi dengan para investor yang beroperasi di Kalteng. 

"Dialog dan komunikasi yang positif antara seluruh pihak terus digalakan untuk mengusung ide dan gagasan dalam mencari solusi atas kendala-kendala di lapangan," imbuhnya.

Sebagai daerah yang sedang berkembang, Kalteng tidak ingin terlambat dalam memanfaatkan kesempatan baik untuk mendorong pembangunan daerah. Mendorong pembangunan infrastruktur kelistrikan menjadi salah satu kunci sukses dalam mencapai tujuan tersebut, dan dengan upaya yang telah dilakukan, Kalteng sepertinya sudah berada di jalur yang benar. 

"Diharapkan kerja sama antara seluruh pihak dapat terus ditingkatkan untuk mengakselerasi pembangunan wilayah ini," pungkasnya.