Pengembangan Program Sanitasi di Kalimantan Tengah 2024: Upaya Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat
Kepala Bappedalitbang Kalteng, Leonard S. Ampung, mengungkapkan berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan dalam rangka implementasi program PPSP.

Palangka Raya – Program Pengembangan Perencanaan dan Akselerasi Sanitasi (PPSP) di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) pada tahun 2024 menjadi sorotan utama, dengan sejumlah langkah konkret yang telah diambil untuk meningkatkan kualitas sanitasi di wilayah tersebut. Program ini bertujuan untuk memperbaiki kondisi sanitasi di tingkat kabupaten/kota melalui koordinasi, pembinaan, fasilitasi, dan pemantauan yang dilakukan oleh Pokja PPAS Provinsi Kalteng.
Kepala Bappedalitbang Kalteng, Leonard S. Ampung, mengungkapkan berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan dalam rangka implementasi program PPSP. Beberapa di antaranya termasuk koordinasi dengan kabupaten/kota, penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK), serta pelatihan dan rapat koordinasi untuk membangun sinergi antar pihak terkait.
"Usulan rekomendasi provinsi terhadap kabupaten yang akan difasilitasi pendampingan implementasi program di tahun 2025 juga menjadi langkah penting yang telah diambil," ujar Leonard, Selasa (17/12).
Namun, Leonard juga menyoroti adanya beberapa program kerja yang belum terealisasi, seperti Pra Lokakarya SSK, Lokakarya SSK, dan internalisasi hasil lokakarya ke dalam dokumen perencanaan daerah. Ia mengingatkan Pokja PPAS untuk memperhatikan tahapan dan mekanisme perencanaan agar kegiatan-kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan baik ke depannya.
Selain itu, pembentukan Kelompok Kerja Perumahan dan Kawasan Permukiman, Air Minum, serta Sanitasi (Pokja PKP) dan Pokja PPAS di Provinsi Kalteng menunjukkan komitmen yang kuat dalam mengatasi persoalan sanitasi. Leonard menambahkan bahwa usulan untuk menggabungkan kedua Pokja tersebut guna memperkuat koordinasi dan sinergi antar instansi terkait menjadi langkah strategis dalam meningkatkan efektivitas program sanitasi di wilayah tersebut.
"Langkah penggabungan Pokja ini diharapkan dapat memperkuat koordinasi dan memaksimalkan pencapaian program sanitasi, air minum, dan penyehatan lingkungan," imbuh Leonard.
Sebelumnya, Pemprov Kalteng melalui Bappedalitbang juga telah menyelenggarakan Rapat Evaluasi Pokja PPSP Kalteng yang membahas evaluasi pelaksanaan program PPSP serta penyusunan/draft SK Pokja yang menangani perumahan, kawasan permukiman, air minum, dan sanitasi untuk periode 2025-2029. Pertemuan ini juga membahas draft SK gabungan kedua Pokja tersebut, yang nantinya akan dinamakan Pokja Perumahan dan Kawasan Permukiman, Sanitasi, Air Minum, dan Penyehatan Lingkungan.
Diharapkan dengan langkah-langkah strategis ini, kualitas sanitasi di Provinsi Kalimantan Tengah dapat meningkat, memberikan dampak positif bagi masyarakat, serta mendukung pembangunan berkelanjutan di daerah tersebut. Dengan peran aktif semua pihak dalam pembahasan dan pelaksanaan program, tantangan-tantangan yang ada dapat diatasi untuk mewujudkan kualitas hidup yang lebih baik.