Pentingnya Kesadaran literasi Keuangan di Masyarakat
Banyaknya jenis pembiayaan ini dapat membantu para pelaku usaha dalam menambah modal dan meningkatkan kapasitas usaha mereka agar dapat lebih berkembang.

Palangka Raya - Bidang pembiayaan menjadi sangat penting terutama bagi para pelaku usaha kecil yang terdampak secara ekonomi, seperti pada masa pandemi beberapa waktu lalu.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalteng, Otto Fitriandy menyebut bahwa lembaga jasa keuangan banyak hadir di wilayah Kalteng terutama di Kota Palangka Raya dengan berbagai jenis produk pembiayaan. Banyaknya jenis pembiayaan ini dapat membantu para pelaku usaha dalam menambah modal dan meningkatkan kapasitas usaha mereka agar dapat lebih berkembang.
Tapi, banyak juga pelaku usaha yang mengalami kesulitan dalam mendapatkan modal dari lembaga keuangan karena proses yang panjang serta persyaratan yang sulit dipenuhi. Sebagai gantinya, banyak pelaku usaha yang beralih menggunakan platform pinjaman online yang menawarkan kemudahan dan kecepatan dalam mendapatkan modal.
“Namun, penggunaan pinjaman online juga menimbulkan risiko bagi para peminjam. Tingginya suku bunga pada pinjaman online disebabkan oleh tingginya risiko yang terkait dan juga disebabkan oleh tidak adanya pertemuan langsung antara peminjam dan pemberi pinjaman. Pinjaman online lebih berprinsip high risk high return yang menawarkan keuntungan tinggi dengan risiko yang besar,” jelas Otto, di Palangka Raya, Kamis (23/11).
Otto menambahkan meskipun demikian, pinjaman online tetap dapat membantu mengatasi berbagai kendala yang ada dalam bisnis seperti kebutuhan modal yang mendesak dalam waktu yang singkat. Namun, sebaiknya penggunaannya digunakan dengan bijak dan harus ada hitung-hitungan yang matang.
Selain itu, masyarakat harus lebih sadar dan teredukasi tentang literasi keuangan agar dapat membedakan antara pinjaman online yang legal dengan yang ilegal serta memahami risiko yang mungkin terjadi.
“Pengetahuan ini juga memungkinkan mereka untuk lebih memilih menggunakan fasilitas pinjaman dari bank yang lebih terpercaya dalam memberikan pembiayaan dan bunga yang terjangkau,” ujar Otto.
Meskipun beberapa pinjaman online legal telah dihapus oleh otoritas pelaksana, masih ada beberapa yang beroperasi dan mengundang penyelewengan. Oleh karena itu, edukasi dan informasi tetap dibutuhkan agar masyarakat dapat terhindar dari risiko tersebut.
Pilihan antara menggunakan pinjaman online atau fasilitas pembiayaan yang ada di bank tetap menjadi keputusan personal yang harus diperhatikan dengan baik. Penggunaan pinjaman online maupun lembaga keuangan harus didasarkan pada kebutuhan yang realistis dan pertimbangan matang terkait dengan kemampuan pengembangan bisnis jangka panjang.
“Terpenting adalah memahami risiko dari masing – masing pinjaman yang tersedia dan berani mengambil keputusan yang tepat,” pungkasnya.