Pentingnya Kontribusi Perguruan Tinggi dalam Mendukung Pemilu yang Damai
Perguruan tinggi berkontribusi mendukung pemilu yang damai.

Rektor Universitas Padjadjaran, Rina Indiastuti, mengatakan bahwa perguruan tinggi memainkan peran penting dalam mendukung pemilu yang damai. Meskipun kampus tidak menjadi sarana kampanye politik, sivitas akademika tetap bisa memperoleh informasi pemilu lewat pelbagai akses informasi yang tersedia.
“Sivitas kampus sudah terbiasa untuk cerdas karena sumber pengetahuan tidak hanya bisa diakses dari kuliah, tetapi juga dari sumber pengetahuan lainnya,” ujar Rina dalam gelar wicara #Demi Indonesia Cerdas Memilih di Hotel Savoy Homann, Bandung, Kamis (18/1).
Namun, informasi yang diterima tersebut tak lantas ditelan begitu saja. Semuanya bisa dibahas pada ruang-ruang diskusi, baik antarmahasiswa maupun antara mahasiswa dengan dosen. Rina juga menegaskan bahwa mahasiswa sebagai generasi muda memiliki tanggung jawab menciptakan pesta demokrasi yang damai melalui penguatan literasi seputar pemilu.
Mahasiswa juga diharapkan untuk memberikan gagasan mengenai Indonesia dalam lima tahun ke depan kepada publik. Gagasan tersebut dirumuskan berdasarkan hasil diskusi dan debat di dalam lingkungan akademik.
“Isunya bukan hanya tentang bagaimana generasi muda menjadi pemilih aktif untuk Indonesia lebih baik, tetapi juga bagaimana mereka bisa ajak publik lain untuk juga aktif dan bertanggung jawab,” jelasnya.
Dalam upaya untuk memantik gagasan tersebut, Rina meminta penyelenggara pemilu untuk menyediakan informasi yang kredibel seputar pemilu. Salah satunya lewat penyediaan informasi kredibel mengenai sosok calon RI1 dan RI2. Informasi kredibel ini akan menjadi pedoman bagi generasi muda untuk menentukan calon pemimpinnya lima tahun ke depan.
Perguruan tinggi juga diberikan kepercayaan untuk turut serta dalam menyelesaikan pesta demokrasi tersebut, dimana Unpad berkontribusi sebagai tim panelis dalam debat pilpres dan memiliki berbagai pakar dan pusat studi yang melakukan kajian seputar pemilu. Unpad pada dasarnya meyakini dan mendukung praktik demokrasi yang berkualitas dan adil.
“Pemilih muda harus cerdas dalam memilih pemimpinnya dan mempunyai gagasan yang kreatif dan konstruktif untuk kemajuan Indonesia,” tutupnya.