Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi di Indonesia
Suyuti menambahkan dalam RPJMN Tahun 2020-2024, pemerintah menetapkan sasaran strategi program kesehatan masyarakat serta target untuk percepatan penurunan AKI.

Palangka Raya - Masalah kesehatan seperti Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), serta masalah gizi balita masih menjadi permasalahan kesehatan penting di Indonesia. Kepala Dinas Kesehatan Kalteng, Suyuti Syamsul mengataka dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024, pemerintah menetapkan sasaran strategi program kesehatan masyarakat berupa percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi serta masalah gizi balita.
“Meskipun telah terjadi peningkatan dalam beberapa dekade terakhir, angka kematian ibu dan bayi serta tingginya masalah gizi balita masih menjadi fokus utama. Pemerintah pun telah menetapkan target untuk menurunkan angka tersebut hingga batas yang aman sesuai dengan standar nasional dan internasional,” ujar Suyuti, Kamis (30/5).
Suyuti menambahkan dalam RPJMN Tahun 2020-2024, pemerintah menetapkan sasaran strategi program kesehatan masyarakat serta target untuk percepatan penurunan AKI menjadi 183/100.000 KH, Penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi 16/100.000 KH, Penurunan Prevalensi Stunting pada Balita menjadi 14%, serta Penurunan Prevalensi Wasting menjadi 7%.
“Salah satu faktor yang menyebabkan masalah gizi balita di Indonesia yaitu konsumsi makanan ibu pada masa kehamilan atau bahkan saat remaja yang tidak sesuai dengan prinsip gizi seimbang,” ungkapnya.
Diketahui kematian ibu dan bayi di Indonesia masih menjadi masalah kesehatan penting di tahun 2022. Ada 5 provinsi penyumbang 50% kematian ibu dan bayi yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, dan Sulawesi Selatan. Adapun 10 provinsi dengan persentase kematian ibu dan bayi tertinggi yaitu Aceh, Papua, Sulawesi Barat, Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Bali, dan Sulawesi Tengah. Maka, di tahun 2023 semua Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Tengah menjadi Lokus Percepatan Penurunan AKI dan AKB.
Kesehatan ibu dan bayi serta masalah gizi balita adalah masalah yang masih menjadi perhatian dan fokus utama pemerintah, Kementerian Kesehatan RI. Berbagai upaya pun telah dilakukan untuk menurunkan angka tersebut, seperti melalui program percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi serta kampanye kesehatan mengenai pola makan seimbang, gizi seimbang, dan pola hidup sehat.
Perlu adanya dukungan dari masyarakat dalam penerapan program percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi, serta upaya peningkatan status gizi balita. Konsumsi gizi seimbang, pola hidup sehat, serta adanya fasilitas kesehatan yang terjangkau dan berkualitas menjadi sangat penting dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan masyarakat.
“Semua pihak diharapkan dapat berkontribusi dalam penyampaian informasi dan aksi nyata yang positif dalam menangani masalah kesehatan ibu, bayi, dan balita di Indonesia,” pungkasnya.