Pernikahan di Ruang Akad Nikah yang Tak Biasa: Menggugah Makna Kehidupan
Pernikahan selalu menjadi momen sakral yang dirayakan dan diharapkan bersama, sebagai bukti kasih yang tulus antara dua insan yang sedang jatuh cinta. Namun, ketika momen itu terjadi di ruang rawat inap rumah sakit, maka kesan dan pengalaman yang tercipta menjadi berbeda.

Palangka Raya - Pernikahan selalu menjadi momen sakral yang dirayakan dan diharapkan bersama, sebagai bukti kasih yang tulus antara dua insan yang sedang jatuh cinta. Namun, ketika momen itu terjadi di ruang rawat inap rumah sakit, maka kesan dan pengalaman yang tercipta menjadi berbeda.
Seperti yang terjadi di ruang rawat inap Lavender Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Doris Sylvanus Palangka Raya, ketika pasangan Muhayan Pangestu Bin Satakur Yanto dan Eka Aprilianti Atmar Binti Gusti Pitianor melangsungkan akad nikah/iqab kabul, dengan disaksikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah H. Nuryakin dan Pj. Sekretaris Daerah Kota Palangka Raya Ahmad Zaini.
Menurut Isranor, Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSUD Doris Sylvanus, momen itu terjadi karena alasan khusus. Orang tua mempelai laki-laki sedang menjalani perawatan karena luka bakar yang diakibatkan oleh sengatan listrik. Meski demikian, persiapan untuk akad nikah sudah matang seratus persen. Dan dengan koordinasi internal pihak rumah sakit, momen sakral itu pun terjadi.
“Pihak keluarga telah menjelaskan, bahwa tanggal akad nikah sudah ditetapkan jauh-jauh hari dan persiapan pun sudah matang seratus persen, sehingga pihak keluarga meminta kami pihak rumah sakit untuk memfasilitasi akad nikah dimaksud, karena kedua pihak keluarga menyampaikan waktu tidak bisa ditunda lagi” ungkap Isranor.
Momentum pernikahan itu memang terasa spesial, bukan hanya karena momen itu dijalankan di tengah suasana kepedihan dari luka yang diderita oleh ayah mempelai laki-laki, namun juga karena momen itu menjadi momentum yang menggugah makna kehidupan.
Nuryakin mengatakan betapa bahagianya dirinya secara pribadi melihat pernikahan itu berlangsung, meski dilaksanakan di ruangan yang sederhana. Bagi Nuryakin, hal yang terpenting bukanlah bagaimana pernikahan itu dijalankan, namun bagaimana pasangan itu menjalani kehidupan bersama di masa depan, sebagai starting point dari sebuah kehidupan berumah tangga.
“Turut merasa Bahagia atas dilangsungkannya akad nikah pasangan Ananda Muhayan Pangestu dan Eka Aprilianti, meskipun dilaksanakan di ruangan sederhana, namun tidak mengurangi makna. Hal yang paling terpenting adalah memaknai kehidupan berumah tangga, jangan dimaknai pernikahan adalah akhir, namun merupakan starting point terpenting dalam hidup. Semoga Ananda berdua menjadi pasangan yang SAMAWA, dunia dan akhirat” ucap Nuryakin.
Momen pernikahan tersebut mungkin saja terasa berbeda dan tak biasa, tetapi makna dari momen tersebut dapat menggugah banyak orang untuk memaknai kehidupan, bukan hanya sebagai perjalanan menuju kematian, melainkan menuju sebuah kehidupan berumah tangga yang penuh dengan kasih sayang dan pengorbanan. Yang terpenting, momen tersebut memberikan kesempatan bagi orang-orang untuk saling mendukung dalam keadaan bahagia maupun sedih.