Persiapan dan Peran Strategis Kalimantan Tengah sebagai Penyangga Ibu Kota Nusantara

Masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Kalimantan Tengah, berhak mengetahui perkembangan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) menjelang Upacara Bendera 17 Agustus 2024 secara nasional di IKN. Hal ini disampaikan oleh Dr.Ir.D.Viby Indrayana, Ketua Umum PP Keluarga Alumni Universitas Atma Jaya Yogyakarta dan Direktur Pengelolaan Gedung, Kawasan dan Perkotaan Otorita Ibu Kota Nusantara dalam paparannya.

Persiapan dan Peran Strategis Kalimantan Tengah sebagai Penyangga Ibu Kota Nusantara
Foto bersama usai Penandatanganan nota MOU antara Kamajaya Kalteng dan Universitas Palangka Raya.

Palangka Raya - Keluarga Besar Alumni Universitas Atma Jaya Yogyakarta (KAMAJAYA) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) baru saja mengadakan Kuliah Umum dengan tema "Persiapan dan Peran Strategis Provinsi Kalimantan Tengah sebagai penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN)" yang berlangsung di Aula Rahan, Lantai 2 Gedung Rektorat UPR, Jalan Henrik Timang, Kota Palangkaraya, Sabtu (22/6).

Kegiatan ini didukung oleh Universitas Palangka Raya (UPR) dan dihadiri oleh tiga narasumber berkompeten, yakni Dr. Ir. Viby Indrayana, S.T., MM., M.T., IPU., ASEAN., Eng., ACPE, Rahman Wibosono, S.T.,M.T dan Dr. Mandarin Guntur, S.T., M.T.

Masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Kalimantan Tengah, berhak mengetahui perkembangan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) menjelang Upacara Bendera 17 Agustus 2024 secara nasional di IKN. Hal ini disampaikan oleh Dr.Ir.D.Viby Indrayana, Ketua Umum PP Keluarga Alumni Universitas Atma Jaya Yogyakarta dan Direktur Pengelolaan Gedung, Kawasan dan Perkotaan Otorita Ibu Kota Nusantara dalam paparannya. 

“Perkembangan pembangunan Ibu Kota Nusantara sudah mengarah kepada kesiapan kegiatan menyambut Upacara Bendera 17 Agustus 2024 di IKN,” bebernya.

Ia juga menekankan pentingnya peran strategis Kalimantan Tengah sebagai daerah penyangga perkembangan IKN. Oleh karena itu, Dr.Ir.D.Viby Indrayana memohon kepada Provinsi Kalimantan Tengah untuk mensuplai tidak hanya dari sektor pangan-nya saja, tapi juga bisa mensuplai dari sisi sumber daya manusianya.

Kuliah umum yang dihadiri oleh kalangan dosen, mahasiswa dan tamu undangan penting lainnya ini memiliki nilai strategis bagi Kalimantan Tengah. Ia memperlihatkan berbagai peluang dan tantangan yang dihadapi oleh Kalimantan Tengah ketika IKN berada di sana. UPR sendiri juga ditantang untuk lebih meningkatkan dan memperhatikan sektor wilayah pangan serta peningkatan SDM agar bisa lebih maju.

Sementara itu, Rektor UPR, Prof.Dr.Ir.Salampak MS mengatakan bahwa Kalimantan Tengah memiliki potensi untuk dijadikan sektor wilayah pangan. Luas wilayah yang dimilikinya yang lebih besar daripada pulau Jawa bisa menjadi peluang besar untuk memenuhi kebutuhan tersebut. 

“Dalam hal ini, potensi dalam peningkatan SDM juga sangat perlu diperhatikan serius, khususnya terkait dengan peran besar Kalimantan Tengah sebagai penyangga kelestarian lingkungan,” ujar Salampak.

Kondisi hampir setiap tahun kemarau panjang berdampak pada terjadinya kebakaran hutan dan lahan, sehingga berpotensi menimbulkan kabut asap yang bisa mensuplai asap tersebut ke daerah IKN. Hal inilah yang perlu dijaga dengan baik agar tidak terjadi. 

“UPR sendiri saat ini sudah memiliki SDM atau orang-orang ahli dalam mengatasi dampak yang ditimbulkan dari kebakaran hutan atau lahan,” ungkapnya.

Salampak mengapresiasi kegitana kuliah umum ini, ua menilai melalui kegiatan ini masyarakat dan mahasiswa khususnya bisa memahami perlunya kerjasama dan kolaborasi yang erat antara semua pihak dalam membangun sesuatu yang besar dan penting seperti pembangunan Ibu Kota Nusantara serta persiapan dan peran strategis provinsi penyangganya. 

“Semuanya harus dipersiapkan secara serius agar kelak bisa terlaksana dengan baik dan mendapat dukungan dari semua lapisan masyarakat,” pungkasnya.

Ikuti Nusapaper.com di Google News untuk mendapatkan berita terbaru.