Pj Bupati Barito Utara Jalani Evaluasi Capaian Kinerja Triwulan III Paparkan 10 Indikator Program Prioritas 

10 indikator prioritas yang menjadi program yang telah berjalan dan mengalami kemajuan yaitu dibidang kesehatan, stunting, layanan publik, kemiskinan, inflasi, BUMD, penyerapan anggaran, perizinan, pengangguran dan kegiatan prioritas lainnya.

Pj Bupati Barito Utara Jalani Evaluasi Capaian Kinerja Triwulan III Paparkan 10 Indikator Program Prioritas 
Pj Bupati Barito Utara Drs Muhlis didampingi Pj Sekda Drs. Jufriansyah berjabat tangan saat mengikuti evaluasi capaian kinerja triwulan III tahun 2024 di Itjen Kemendagri.

Muara Teweh - Pj Bupati Barito Utara, Drs. Muhlis, didampingi oleh Pj Sekda, Drs. Jufriansyah, mengikuti evaluasi capaian kinerja triwulan III tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Itjen Kemendagri), Selasa (9/7).

Dalam evaluasi capaian kinerja triwulan III, Muhlis memaparkan 10 indikator prioritas yang merupakan target program prioritas yang harus dicapai dalam kinerjanya.

10 indikator prioritas yang menjadi program prioritas yang telah berjalan dan mengalami kemajuan yaitu dibidang kesehatan, stunting, layanan publik, kemiskinan, inflasi, BUMD, penyerapan anggaran, perizinan, pengangguran dan kegiatan prioritas.

“Alhamdulillah hari ini kita mengikuti evaluasi kinerja Pj Bupati Barito Utara triwulan III di Itjen Kemendagri, dari pelaksanaan evaluasi ini kita Barito Utara sudah mampu menghasilkan capaian-capaian yang signifikan terkait penanganan inflasi, dimana di triwulan terakhir posisi inflasi kita berada di atas tiga dan pada triwulan ini kita justru deflasi artinya angka inflasi minus,” kata Pj Bupati Muhlis usai melaksanakan evaluasi.

Muhlis mengatakan bahwa hal itu sudah dilakukan bersama-sama oleh jajaran inflasi, mulai dari pengendalian bahan pokok, juga upaya-upaya untuk menanam cabe bersama-sama, dan selalu rutin melakukan pengecekan barang didalam gudang serta pasokan-pasokan barang di distributor. Selain itu, Perusda Batara Membangun juga memasok beberapa bahan seperti telur walaupun jumlahnya belum begitu besar hal ini bisa menahan laju kenaikan harga telur di daerah Barito Utara.

Sementara itu, terkait dengan penanganan stunting di Barito Utara, angka stunting berdasarkan hasil survey terbaru hasil intervensi serentak sampai dengan tanggal 30 Juni 2024 dari jumah 9180 balita yang di ukur, hanya sekitar 400 balita berisiko stunting. 

"Alhamdulillah, kalau dilihat dari angka stunting di Barito Utara justru jauh turun menjadi 4,4 persen kalau di ukur dari sana dibandingkan dengan hasil SKI. Dimana hasil stunting kita berada pada angka 15,03 persen. Angka tersebut sebenarnya bisa dipertanggungjawabkan dan betul-betul berdasarkan hasil dari pengukuran dan penimbangan bayi-bayi yang ada di Barito Utara. Ini merupakan upaya yang dilakukan bersama-sama seluruh jajaran Pemerintah Barito Utara, terutama tim penanggulangan stunting Kabupaten Barito Utara," jelas Muhlis.

Terkait dengan indikator kemiskinan, Pj Bupati menjelaskan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Barito Utara sudah semakin berkurang jumlahnya dimana sebelumnya dari ribuan kepala keluarga (KK) menjadi 205 KK.

“Tentunya ini berkat upaya yang dilakukan oleh teman-teman seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Barito Utara dan didukung DPRD Barito Utara, dimana kita sudah menggelontorkan anggaran-anggaran bantuan sosial, juga bantuan pangan dan juga berbagai program termasuk diantaranya adalah bantuan rumah tidak layak huni (RTLH) yang telah dilakukan beberapa tahun lalu dan tahun ini juga dianggarkan sedemikian rupa," paparnya.

"Dan juga pada tahun ini ada bantuan untuk kebencanaan. Artinya kalau ada bencana kebakaran langsung di intervensi oleh pemerintah daerah kurang lebih sebesar Rp 25 juta sampai Rp 28 juta per rumah. Sehingga ini juga akan mengurangi beban masyarakat kita yang terkena musibah atau bencana kebakaran. Sedangkan untuk bantuan banjir secara otomatis langsung digelontorkan dengan bantuan-bantuan sembako," tambahnya.

Sedangkan angka pengangguran terbuka juga sama, dimana hasilnya, setelah diukur betul bahwa dari jumlah kategori yang ada, hanya menyisakan kurang lebih 1000 jumlah pengangguran terbuka, sehingga kalau angkanya ditotal sekitar 3,03 persen dan sudah jauh dibandingkan periode sebelumnya yang mencapai 3,85 persen.

"Kita berterima kasih jajaran Pemerintah Kabupaten Barito Utara yang sudah berupaya melaksanakan program dan kegiatan ini sebaik mungkin, seoptimal mungkin sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku," jelasnya.

“Harapannya tentu agar teman-teman terus melakukan kegiatannya bersama-sama dan bila ada hal-hal yang kurang jelas agar dapat koordinasikan selalu dengan Pj Sekda, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat sehingga pelayanan di daerah kita akan semakin baik dan tingkat kepuasan masyarakat kita juga semakin tinggi," tutup Muhlis. 

Evaluasi tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting di lingkungan Pemerintah Kabupaten Barito Utara Inspektur H Rahmad Muratni, Kepala BPKA Ismail Marzuki, serta kepala dinas terkait, seperti Dinas PUPR, DLH, Disperkimtan, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, Kepala BPPD, Kepala BKPSDM, Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Diskominfosandi, Dinas Sosial PMD, Disnakertranskop UKM, Disdalduk KB P3A dan Dinas Pertanian.

Tim evaluasi dari Itjen Kemendagri ketua Brigjen Rustam, Inspektur I Wilayah Kalimantan Tengah, Plh Inspektur II, Ikhsan, Mhd Dimiyathi Pengawas Utama, Aswan Wastama Pengawas Utama, Tumonggi Siregar Auditor Ahli Utama, dan Bahtiar Pengawas Utama.

Ikuti Nusapaper.com di Google News untuk mendapatkan berita terbaru.