Pj. Bupati Murung Raya Lanjutkan Program Gerakan Tanam Cabai untuk Atasi Inflasi

Menurut Hermon, banjir yang merendam lahan pertanian di beberapa daerah menyebabkan produksi cabai menurun, sehingga pasokan cabai menjadi terbatas dan harga melonjak tinggi.

Pj. Bupati Murung Raya Lanjutkan Program Gerakan Tanam Cabai untuk Atasi Inflasi
Pj Bupati Murung Raya Hermon

Puruk Cahu - Penjabat (Pj) Bupati Murung Raya, Hermon, mengungkapkan bahwa program gerakan tanam cabai yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah akan terus berlanjut. Program ini, yang melibatkan pembagian bibit cabai dan pollybag kepada petani, bertujuan untuk mengatasi inflasi, khususnya yang dipicu oleh kelangkaan cabai di pasaran akibat bencana banjir yang melanda sejumlah kecamatan di Murung Raya.

Menurut Hermon, banjir yang merendam lahan pertanian di beberapa daerah menyebabkan produksi cabai menurun, sehingga pasokan cabai menjadi terbatas dan harga melonjak tinggi. "Dengan adanya pollybag, tanaman cabai bisa dipindahkan ke tempat yang lebih tinggi saat terjadi banjir, dan bagi masyarakat yang tinggal di dataran tinggi, cabai dapat langsung ditanam di kebun atau pekarangan rumah," ujar Hermon saat diwawancarai media pada Sabtu, 2 November 2024.

Hermon menegaskan bahwa program ini tidak hanya bersifat insidental, karena cabai merupakan kebutuhan yang terus-menerus dalam setiap rumah tangga. Oleh karena itu, pemerintah berkomitmen untuk melanjutkan program ini demi menciptakan ketahanan pangan daerah. "Program ini akan terus kita lanjutkan ke depannya, jangan kita hentikan," tambahnya.

Kepala Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Pertanian dan Perikanan (Distanik) Murung Raya, Reyzal Samat, menjelaskan bahwa pada tahun 2024 ini, sebanyak 1.600 bibit cabai varietas rawit Bara dan Maruti dibagikan kepada petani. Bibit cabai ini dipilih karena memiliki keunggulan, seperti kemampuannya yang sangat cocok ditanam di dataran rendah dan tahan terhadap penyakit layu bakteri. Tanaman ini juga memiliki tinggi sekitar 50-100 cm dan dapat dipanen dalam waktu 90-100 hari.

Reyzal juga mengungkapkan bahwa kebutuhan cabai di Kabupaten Murung Raya sangat besar, mencapai 383,56 ton per tahun, namun produksi cabai di daerah ini hanya mampu mencakup 10 ton per tahun. "Dari data yang ada, dapat disimpulkan bahwa produksi cabai di Murung Raya masih defisit dan memerlukan pasokan dari luar daerah," ungkap Reyzal.

Dengan adanya program gerakan tanam cabai ini, Pj. Bupati Hermon berharap 1.600 bibit cabai yang telah dibagikan dapat berhasil tumbuh dan memenuhi kebutuhan cabai di daerah. "Saya harap gerakan tanam cabai ini bisa berhasil untuk mencukupi kebutuhan yang kurang dan mengatasi inflasi, dengan hasil produksi dari daerah sendiri. Kalau cabai ini berhasil, kami akan lanjutkan dengan varietas tanaman lainnya," tutup Pj. Bupati.

Ikuti Nusapaper.com di Google News untuk mendapatkan berita terbaru.