Riza Rahmadi: Tidak Ada Kenaikan Harga Pangan

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Riza Rahmadi mengatakan, harga pangan saat masih normal. Tidak terjadi kenaikan harga, terutama pada komoditi kebutuhan pokok masyarakat.

Riza Rahmadi: Tidak Ada Kenaikan Harga Pangan
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kalteng, Riza Rahmadi

Palangka Raya - Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Riza Rahmadi mengatakan, harga pangan saat masih normal. Tidak terjadi kenaikan harga, terutama pada komoditi kebutuhan pokok masyarakat. 

"Harga pangan masih normal. Tidak ada yang naik. Kenaikan harga pangan ini kan fluktuasi, ada yang naik ada juga yang turun. Untuk saat ini tidak ada yang naik," katanya, Jumat 8 Desember 2023.

Dinas Ketahanan Pangan dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan Satuan Tugas Pangan terus berupaya melakukan intervensi harga. Salah satunya dengan menggencarkan pemantauan harga di pasaran. 

"Intervensi pasti terus kita lakukan. Kita juga terus melakukan pemantauan harga di pasaran. Kita mengharapkan agar kenaikan harga tidak terjadi," jelasnya. 

Selain itu, lanjut Riza, Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Tengah juga terus menggelar operasi pasar di sejumlah kabupaten dan kota. Harapannya dengan operasi pasar itu dapat menekan kenaikan harga. 

Selanjutnya ada tiga program pemerintah seperti bantuan pangan, beras SPHP, dan program beras subsidi pemerintah bekerja sama dengan Bulog yang berpengaruh signifikan.

"Kalau kita lihat signifikan pengaruhnya, pedagang pun berpikir dengan tiga program pemerintah ini akan tidak terlalu menahan beras, pasti akan dilepas ke pasar," tambahnya. 

Riza juga menyebutkan, distribusi bahan pokok sudah satu bulan terganggu akibat adanya perbaikan jalan di wilayah Kereng Pangi, Kabupaten Katingan. Bahan pokok yang terdampak akibat perbaikan jalan di Kereng Pangi, yakni dari Sampit ke Kota Palangka Raya ataupun sebaliknya.

”Saya juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan supaya perbaikan jalan ini tidak menjadi masalah. Paling tidak, bahan pokok penting bisa diprioritaskan,” tandasnya.(Ai) 

Ikuti Nusapaper.com di Google News untuk mendapatkan berita terbaru.