Stimulus Rasa Cinta Dan Kebanggaan Terhadap Produk Dalam Negeri, Disperindag Gelar Sosialisasi
Dalam sambutannya yang mengacu pada pidato tertulis Gubernur Kalteng, Syahrani menekankan pentingnya menggunakan produk dalam negeri sebagai dukungan dalam kegiatan sehari-hari.

Sampit - Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Kalimantan Tengah menggelar kegiatan Sosialisasi Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) Tahun 2024 di Aquarius Boutique Hotel Sampit. Acara ini diselenggarakan dengan tujuan utama untuk meningkatkan kesadaran dan kecintaan masyarakat terhadap produk-produk dalam negeri, serta mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Sosialisasi ini diresmikan oleh Sekretaris Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Kalimantan Tengah, Syahrani, yang mewakili Pemerintah Provinsi. Dalam sambutannya yang mengacu pada pidato tertulis Gubernur Kalteng, Syahrani menekankan pentingnya menggunakan produk dalam negeri sebagai dukungan dalam kegiatan sehari-hari. Beliau menegaskan bahwa kecintaan terhadap produk-produk lokal harus menjadi semangat yang dipupuk oleh seluruh lapisan masyarakat, tanpa memandang profesi atau latar belakang.
"Kecintaan pada produk dalam negeri harus didorong oleh seluruh lapisan masyarakat apapun pekerjaannya," ungkap Syahrani. "Dengan mencintai produk Indonesia, kita dapat membantu bangsa ini maju dan bangkit dari keterpurukan ekonomi," tambahnya, Sabtu (29/6).
Lebih lanjut, Syahrani mengharapkan agar peserta sosialisasi dapat mengambil langkah konkret dengan menggunakan produk dalam negeri untuk kebutuhan pribadi, keluarga, dan masyarakat luas. "Mari kita bangga dengan produk-produk dalam negeri," pungkasnya dengan semangat.
Melalui kegiatan ini, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Kalimantan Tengah berupaya meningkatkan daya saing produk dalam negeri dan mengajak masyarakat lokal, mahasiswa, pelajar, dan pelaku usaha di Kota Sampit serta Kabupaten Kotawaringin Timur untuk lebih mendukung produk-produk buatan Indonesia dalam upaya memajukan ekonomi dan membangun kesadaran nasionalisme ekonomi.