Suara Bising Knalpot, Sebabkan TNI dan Pengiring Jenazah Bentrok

Dalam keadaan bising, rombongan iring-iringan jenazah justru semakin bising dengan menggeber-geber gas sepeda motor yang menggunakan knalpot brong.

Suara Bising Knalpot, Sebabkan TNI dan Pengiring Jenazah Bentrok
Tangkapan layar aksi bentrok antara TNI dan rombongan pengantar jenazah (instagram @infokomando.official)

Bentrok antara anggota Kodam XIlI/Merdeka dengan kelompok pengiring jenazah beberapa waktu lalu mengundang perhatian dari banyak orang. Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Kristomei Sianturi kini memberikan penjelasan tentang peristiwa tersebut yang terjadi pada Jumat (5/1) sore di depan Kantor Kodam XIlI/Merdeka.

Menurut Kristomei, peristiwa tersebut bermula saat rombongan pengiring jenazah berangkat dari rumah duka menggunakan ambulans dan diikuti oleh pelayat serta pengiring menggunakan kendaraan roda dua. Saat rombongan pelayat melewati pintu 2 Makodam dan Babinsa mengingatkan rombongan pengantar jenazah untuk tidak membuat gaduh, sebagian besar pengiring dalam pengaruh minuman keras menolaknya. 

“Dalam keadaan bising, rombongan iring-iringan jenazah justru semakin bising dengan menggeber-geber gas sepeda motor yang menggunakan knalpot brong,” ujarnya dalam keterangan, Sabtu (6/1).

Hal ini membuat warga setempat merasa terganggu dan secara spontan turun ke jalan untuk mengadang rombongan. Warga yang melihat kejadian tersebut merasa terganggu dengan iring-iringan dan spontan turun ke jalan dan menghadang rombongan sehingga terlibat bentrok. Peristiwa semakin memburuk ketika anggota Kodam berusaha untuk melerai, namun justru mendapat provokasi dengan suara knalpot brong dari rombongan pengiring. Bentrok pun kembali tidak terhindarkan.

Peristiwa ini menjadi pengingat untuk menghargai dan menghormati sesama, terlebih dalam situasi yang sedang bermasalah seperti pengantar jenazah. Patut dipahami bahwa mengantar jenazah adalah momen yang penuh rasa sakit dan sedih. Oleh karena itu, harus ada empati dan memberikan penghormatan dengan cara yang baik dan damai. 

“Kita sebagai masyarakat haruslah peduli dan memperhatikan lingkungan di sekitar kita, serta selalu menghormati kebijakan yang sudah ditentukan. Kita harus membantu menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat demi kepentingan bersama,” imbau Kristomei.

Pihak Kodam masih mencoba untuk mengumpulkan informasi lebih lanjut terkait peristiwa ini. Semoga kejadian serupa tidak terjadi di masa depan.

Ikuti Nusapaper.com di Google News untuk mendapatkan berita terbaru.