Tambak Udang Vaname: Program Prioritas untuk Peningkatan Ekonomi Pesisir
Gubernur Sugianto Sabran mengharapkan bahwa program Shrimp Estate dapat memberikan kontribusi dalam pemasukan pendapatan asli daerah (PAD).

Palangka Raya - Tambak Udang Vaname/Shrimp Estate Kalimantan Tengah seluas 40,17 ha yang dibangun di Desa Sungai Raja Kecamatan Jelai Kabupaten Sukamara menjadi program prioritas Provinsi Kalimantan Tengah sebagai sumber kekuatan ekonomi baru di wilayah pesisir pantai Kalimantan Tengah.
Program tersebut merupakan terobosan inovatif yang diinisiasi oleh Gubernur Kalimantan Tengah, H. Sugianto Sabran, dengan membangun klaster-klaster tambak udang modern berkonsep zero waste dan berkelanjutan sehingga memberikan dampak sosial ekonomi bagi peningkatan pendapatan daerah dan menjadi trigger bagi daerah di kabupaten pesisir lainnya.
Gubernur Sugianto Sabran mengharapkan bahwa program Shrimp Estate dapat memberikan kontribusi dalam pemasukan pendapatan asli daerah (PAD), menyerap tenaga kerja lokal, menjadi model budidaya udang vaname berkelanjutan baik di Kalimantan Tengah maupun nasional, dan menjadi komoditi ekspor andalan.
"Kalteng memiliki potensi kekayaan sumber daya alam yang cukup besar, namun kesejahteraan masyarakat belum sebanding dengannya. Oleh karena itu, inovasi dan terobosan dalam memajukan sektor kelautan dan perikanan yang langsung menyentuh masyarakat seperti pembangunan tambak udang vaname/shrimp estate dirasa sangat tepat," ujar Gubernur Sugianto, Minggu (26/11).
Pembangunan klaster tambak udang/Shrimp Estate di Desa Sungai Raja dilakukan dengan total luas area 40,17 hektar, dan pembangunan infrastrukturnya sudah mencapai 94 persen terdiri dari 4 klaster tambak udang yang memiliki jumlah kolam sebanyak 72 buah. Di bulan Desember tahun ini, akan dilakukan penebaran benur.
Gubernur Sugianto Sabran mengungkapkan bahwa pembangunan klaster tambak udang/Shrimp Estate di Desa Sungai Raja ini merupakan satu-satunya di Indonesia yang dibangun menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kalimantan Tengah. Suksesnya pembangunan tambak udang/shrimp estate memerlukan dukungan dan keseriusan dari semua pemangku kepentingan, mulai dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten Sukamara, Perusahaan Tambak Mitra, perbankan, perguruan tinggi, dan pelaku usaha perikanan lokal. Keterlibatan ini menjadi penentu kesuksesan program prioritas ini.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Tengah Darliansjah menambahkan bahwa Unit Pelayanan Teknis (UPT) Perikanan Budidaya Air Payau dan Laut (PBAPL) Kumai menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) sebagai pengelola Shrimp Estate. Program ini melibatkan kelompok pembudidaya ikan (pokdakan), BUMDes, kelompok pemuda, dan kelompok masyarakat perikanan lainnya untuk menjalankan manajemen pengelolaan dengan baik sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat pembudidaya terutama di wilayah pesisir Kalimantan Tengah.
Pembangunan tambak udang/Shrimp Estate Kalteng yang berada di Kabupaten Sukamara ini dikawal oleh tim tenaga profesional akuakultur dan tenaga profesional laboratorium dari Denfarm PT. Central Proteina (CP) Prima Sidoarjo, dan melibatkan tenaga kerja lokal yang telah dilatih. Dengan begitu, program prioritas pembangunan tambak udang/Shrimp Estate di Kalimantan Tengah ini menjadi harapan bagi masyarakat dan diharapkan dapat meningkatkan perekonomian di daerah pesisir.