Yuas Elko Minta TPID dan Satgas Pangan Jangan Lalai

Yuas Elko Minta TPID dan Satgas Pangan Jangan Lalai

Palangka Raya - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah terus berupaya menahan laju inflasi. Meski di beberapa wilayah mengalami kenaikan harga di beberapa komoditi. Pasar murah dan pasar penyeimbang akan terus dilakukan Pemprov Kalteng untuk mengendalikan inflasi.

“Sesuai program yang sudah ada, terus melalukan pasar murah, pasar penyeimbang, gerakan pengendali pangan dan gerakan bantuan sosial,” kata Staf Ahli Gubernur (SAG) Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Yuas Elko yang mewakili Pemerintah Provinsi Kalteng menghadiri Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2023 pada Senin (24/7/2023) melalui sistem hybrid.

Dalam rapat yang dihadiri Sekjen Kemendagri RI Suhajar Diantoro. Yuas mengungkapkan ada komoditi di beberapa kabupaten di Kalimantan Tengah mengalami kenaikan. Salah satunya Kabupaten Barito Utara ada kenaikan harga untuk minyak goreng. Selain itu, Kabupaten Barito Timur dan Barito Selatan mengalami kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH).

Ia juga mengatakan sampai dengan minggu ini, kenaikan harga cabai merah ada di enam provinsi, sedangkan di minggu lalu ada di sembilan provinsi. “Begitu juga dengan harga daging sapi yang pada minggu lalu terjadi kenaikan di delapan provinsi, sedangkan minggu ini di enam provinsi, itu artinya dua komoditas itu mengalami kemajuan,” katanya.

Ia juga mendorong TPID kabupaten untuk segera melaksanakan pasar murah dan pasar pangan di kabupaten dengan standar tidak tinggi. 

'Barito Utara harga minyak kita tergolong cukup tinggi diharapkan peranan TPID dan petugas pangan di sana mengendalikan harga,” jelasnya.

Pemprov Kalteng juga berupaya untuk mempercepat realisasi anggaran. Ini dilakukan agar tidak terjadi defisit dan juga sesuai dengan target yang ditetapkan. Dalam tayangan yang ditampilkan di rakor tersebut, realisasi pendapatan Kalteng mencapai angka 43,36%.

Sementara itu, Direktur Statistik Harga Badan Pusat Statistik Windhiarso Putranto menyampaikan komoditas utama andil inflasi Juni 2023 yakni beras (0,2%), rokok kretek filter (0,14%), daging ayam ras (0,09%), bawang putih (0,07%), sewa rumah (0,05%), kontrak rumah (0,05%), emas perhiasan (0,05%), bawang merah (0,04%), rokok putih (0,04%), ikan segar (0,04%), dan telur ayam ras (0,02%). “Inflasi beras, daging ayam ras, bawang putih, dan telur ayam ras yang relatif tinggi mayoritas terjadi di kota-kota di luar Pulau Jawa. Sedangkan inflasi tinggi untuk bawang merah terdapat di beberapa kota di Pulau Jawa,” imbuhnya.

Ikuti Nusapaper.com di Google News untuk mendapatkan berita terbaru.